
DENPASAR – Pembayaran dana latihan atlet PON Bali nampaknya harus ditunggu dengan sabar pencairannya karena sampai Jumat (29/5/2020) dana hibah dari Pemprov Bali kepada KONI Bali masih belum turun.
“Jujur saja setelah rasionalisasi dana tahun ini kami akhirnya hanya mendapatkan dana sebesar Rp 5,2 Milyar. Dengan demikian ada perubahan mendasar untuk program yang kami rancang dalam satu tahun ini. Kami sudah mengusulkan untuk triwulan satu dan dua dana hibah itu, tapi belum cair,” kata Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi.
Perubahan program salah satunya yakni Pelatda PON Bali yang seharusnya berlangsung sejak Februari hingga Oktober nanti akhirnya harus berubah menjadi Pelatda jangka panjang akibat mundurnya waktu pelaksanaan PON XX selama satu tahun.
Mantan Ketua KONI Badung tersebut akhirnya mengutarakan terkait dana latihan atau gaji yang diberikan kepada 261 atlet penghuni Pelatda PON Bali selama ini, KONI Bali hanya sanggup membayar gaji tersebut selama tiga bulan saja terhitung sejak bulan Maret lalu. “Kami hanya mampu memberikan dana latihan tersebut tiga bulan saja dan besarnya hanya Rp 1,2 juta setiap atlet. Dengan kondisi seperti itu dana yang ada hanya sanggup untuk membiayai operasional KONI selama satu tahun. Untuk kegiatan yang akan dilakukan masing-masing cabor kedepannya masih akan kami kaji lagi,” tambah Suwandi.
Berangkat dari semua itu, KONI Bali akan mengadakan rapat dengan Pengprov Cabor pekan depan. Menyoal Pelatda masih ada beberapa opsi dan salah satunya tetap mengadakan Pelatda jangka panjang namun dengan satu syarat. “Kalau tidak ada perubahan mengenai jumlah atlet yang lolos PON kami bisa meneruskan pelatda jangka panjang. Masih ada beberapa opsi yang nantinya akan dibahas minggu depan,” tutup Suwandi. (ari)