KLUNGKUNG- Masih ingat dengan Gusti Ngurah Bagus Permana (16) , pria yang sempat terkapar pingsan di jalan akibat lehernya dililit ular piton di depan Pura Dalem Majapahit, Jalan Kresna, Lingkungan Pande, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin ?.
Warga yang tinggal di Jalan Ratna, Lingkungan Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod ini melaksanakan ritual bayuh oton, Jumat (22/5/2020). Ritual itu dilaksanakan di rumahnya di Kemoning. ” Kebetulan sekarang otonannya, jadi sekalian saya buatkan upacara bayuh oton, semoga kedepannya tidak lagi kena musibah,” ujar Ni Putu Candrawati, iu kandung dari Gusti Ngurah Bagus Permana.
Baca juga : Umat Muslim di Klungkung Sepakat Sholat Id di Rumah, Takbir Keliling Ditiadakan
Candrawati menyampaikan, anaknya, Gusti Bagus Permana sejak duduk di sekolah dasar memang menyukai reptil. “Selain memelihara ular, ia juga sering menangkap biawak. Bahkan sering digigit ular,” ungkap Candrawati sambil sibuk mempersiapkan segala perlengkapan untuk ritual bayuh oton. Candrawati juga menyampaikan ular yang melilit leher anaknya itu, didapat dari salah seorang kerabatnya.
Sementara Bagus Permana tidak banyak bicara soal kejadian yang menimpa dirinya, Kamis (21/5/2020). Ia memilih bengong seraya sesekali menganggukan kepala seakan membenarkan apa yang disampaikan ibu kandungnya. Tampak wajah Gusti Bagus Permana masih lebam.
Baca juga : 600 Paket Sembako Untuk Warga Terdampak Covid-19
“Wajahnya masih lebam rencananya akan saya periksakan lagi ke rumah sakit,” pungkas Candrawati. Sebelumnya, Gusti Bagus Permana lehernya dililit ular piton sepanjang 2 meter. Saat itu ia mengendarai motor DK 8593 AE, sambil memabwa ular piton, melintas di depan Pura Dalem Majapahit. Setelah itu Bagus Permana berhenti di TKP dan sempat mendongkrak motornya lalu langsung jatuh terlentang dengan leher terlilit ular. Posisi ujung ekor ular sudah masuk ke lubang hidung dan kepala ular berada diselangkangan. Untungnya, Bagus Permana mendapat pertolongan dari warga, warga melarikan yang bersangkutan ke RSU Klungkung. (yan)