
TABANAN – Mencegah adanya makanan pembuka puasa (takjil) yang dijual mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Denpasar dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Ketahanan Pangan Tabanan melakukan inspeksi mendadak (sidak) pusat penjualan takjil di kawasan Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Tabanan, Selasa (12/5).
Satu per satu pedagang penjual takjil disinggahi petugas dan tidak ada yang terlewatkan. Petugas memeriksa dengan telitik setipa makanan dan minuman yang dijual para pedagang. Setidaknya ada 23 sampel makanan maupun minuman yang diambil petugas untuk selanjutnya diuji laboratorium. “Kami dari Pemerintah harus hadir untuk memberikan rasa aman, nyaman agar masyarakat dalam mendapatkan sajian makanan tetap sehat serta higienis saat seperti ini,” kata Kepala BBPOM Denpasar Gusti Ayu Nengah Suarningsih.
Dikatakan, selain pengawasan makanan dan minuman, pihaknya juga melakukan sosialisasi terkait upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 yakni dengan melakukan pembagian masker maupun penempelan pamflet untuk penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan rajin mencuci tangan. “Sejauh ini, semua sampel yang kami periksa semua memenuhi persyaratan jadi tidak ada ditemukan makanan maupun minuman yang mengandung bahan berbahaya,” ungkapnya.
Dia juga mengharapkan agar para pedagang maupun pembeli tetap memperhatikan bahwa makanan yang dijual agar tetap memperhatikan cara penyajiannya. Cara penyajian tidak boleh dalam keadaan terbuka dan harus tertutup sehingga makanan dan menumana tetap higienis. “Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan dan kualitas dari makanan agar aman dikonsumsi,” tandasnya.
Dari 23 sampel makanan dan minuman yang diteliti, semuanya negatif mengandung zat berbahaya seperti formalin, borax maupun rodhamin b (jon)