MANGUPURA – Rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (Reduse, Reuse, Recycle) di Desa Adat Sempidi, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, mendapat penolakan dari warga Perumahan Ilalang, Banjar Tegehe.
Warga memasang spanduk penolakan, bahkan sempat menghadang alat berat yang akan mulai melakukan pekerjaan dilokasi.
Menyikapi polemik ini, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Dandim 1611/Badung Letkol Arh Teguh Waluyo, Kapolres Badung AKBP Teguh Waluyo, Sekda I Wayan Adi Arnawa turun ke lapangan, Rabu (23/4/2023) sore. Setelah meninjau lokasi, Bupati Giri Prasta langsung mengadakan dialog dengan masyarakat.
Sejumlah keluhan langsung disampaikan oleh masyarakat, diantaranya kurangnya sosialisasi, akses jalan yang sempit, hingga kekhawatiran bau yang ditimbulkan. Mengingat TPS 3R ini dibangung berada di kawasan pemukiman yang padat penduduk. Menjawab permasalahan ini, Bupati Giri Prasta menegaskan TPS 3R bukanlah penimbuman sampah.
“TPS 3R adalah mengurai, mengurangi dan memilah sampah, tidak ada penimbunan, ini merupakan program Bapak Presiden Joko Widodo makanya kita mendapatkan dana DAK. Ini juga program Bapak Gubernur dengan menghibahkan tanah, dan kita eksekutif di Badung sebagai eksekutor,” tegas Giri Prasta.
Bupati asal Desa Pelaga ini juga menyatakan sampah yang diolah adalah sampah khusus dari wilayah Sempidi, bukan dari desa atau wilayah lain.
“Kalau kita membuang sampah itu namanya memindahkan masalah, ini adalah pengolahan. Nanti kalau sudah jalan dan bau, silahkan protes,” ujarnya.
Bupati mencontohkan TPS 3R yang berada di Seminyak dan Legian, yang notabena berada dikawasan pariwisata dapat berjalan dengan baik. (lit/jon)
