DENPASAR – Meski PON XX di Papua baru digelar tahun 2021 pasca penundaan yang dilakukan. Namun tim tinju PON Bali tetap bertekad dan berkeinginan besar untuk memecahkan rekor 16 tahun tidak pernah meraih medali emas PON. Tekad dan keinginan tinggi itu hanya tidak dibarengi target muluk-muluk. Bali mematok target satu medali emas saja.
Manajer tim tinju PON Bali Made Muliawan Arya mengatakan, tekad dan keinginan besar itu sudah dicanangkan sejak menjadi manajer tim tinju pra-PON Bali. Program juga disiapkan jauh-jauh hari. Apalagi gelaran PON ditunda selama setahun, sehingga persiapan jauh lebih matang. “Itu menjadi keinginan besar kami tekad tinggi dan kami akan memperjuangkan dengan all out. Apalagi peluang untuk meraih emas itu juga terbuka. Hanya kami tak mau muluk-muluk setidaknya bisa meraih 1 emas untuk memecahkan sejarah emas PON yang sudah 16 tahun ini belum terpecahkan, sejak terakhir disumbangkan petinju Bali sebelumnya Pino dan Nemo Bahari silam,” tutur Muliawan Arya, Senin (18/5/2020).
Disebutkan pria yang akrab disapa De Gadjah tersebut, meski target satu emas namun dirinya berharap dan bersyukur jika nantinya justru raihan emas bisa melebihi untuk dibawa pulang ke Bali dari Papua. De Gadjah yang juga Ketua Pengkot Pertina Denpasar tersebut juga telah menyiapkan secara matang program setelah kondisi dan situasi normal kembali setelah virus corona nanti lenyap. Program yang disiapkan tersebut tak lain yakni melakukan 4 try out terdiri 2 kali try out di luar negeri dan 2 kali try out di level nasional.
“Sebenarnya itu kami rencanakan mulai tahun ini namun karena lebih dulu virus corona dan try out ditunda tahun depan. Kami berharap dukungan KONI Bali dari sisi anggaran. Kami juga bakal menggali dana nantinya dari pihak donatur demi terealisasinya keinginan kami yang bermuara pada prestasi PON nantinya,” pungkas anggota DPRD Denpasar itu. (ari)