GIANYAR – Patung Maha Patih Hamangku Bumi Gajah Mada berdiri di halaman Polres Gianyar. Patung setinggi 9 meter itu diresmikan pada peringatan HUT ke-74 Bhayangkara, Rabu (1/7/2020).
Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana mengungkapkan, pendirian patung Gajah Mada sebagai spirit dan motivasi serta etos kerja Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. “Telah berdiri patung Gajah Mada dengan megah dan berwibawa. Pendirian ini tidak terlepas dari historikal sumpah palapa yang mampu mempersatukan nusantara,” ujar Dewa Adnyana.
Ia menjelaskan, diambilnya tokoh Gajah Mada karena historis Polri yang juga disebut Bhayangkara merupakan pasukan elit yang dipimpin Mahapatih Gajah Mada pada zaman kerajaan Majapahit yang ditugaskan untuk menjaga keamanan raja dan kerajaan termasuk masyarakat Majapahit agar tidak berbuat sesuatu yang mengancam kejayaan pemerintahan kerajaan.
Gajah Mada dikenal sebagai patih yang tegas dan keras dalam menjalankan aturan hukum. Dengan prinsip bahwa hukum harus ditegakkan, siapapun yang melanggar harus menerima akibatnya meskipun temannya sendiri. Dalam menjalankan tugasnya, pasukan Gajah Mada memegang teguh empat nilai kebhayangkaraan yang disebut Catur Prasetya yaitu setia kepada pemimpin negara, mengenyahkan musuh-musuh negara, mempertahakan negara, dan sepenuh hati dalam bertugas.
Patung Gajah Mada di Polres Gianyar merupakam hasil karya seniman patung I Gede Sarantika asal Desa Mas, Ubud, Gianyar. Proses pengerjaannya melibatkan 10 orang pekerja dan dikerjakan selama 1,5 bulan sejak 7 April 2020. “Inspirasinya langsung dari Bapak Kapolres sehingga bisa terwujud patung Gajah Mada seperti ini,”kata Sarantika yang sudah 15 tahun menekuni seni patung. (jay)