KLUNGKUNG- Pedagang bermobil yang akan berjualan di Pasar Galiran, Semarapura Kelod, belum sepenuhnya sadar menjaga ketertiban saat berjualan. Buktinya, setelah pedagang bermobil yang buka lapak di Terminal Galiran berhasil ditertibkan, giliran pedagang bermobil menjual janur mulai bandel.
Pedagang janur nekad berjualan di jalan raya, persisnya di Jalan Mahoni. Aktifitas pedagang ini tentu bisa mengganggu akses lalu lintas. Untungnya petugas Sat Pol PP berhasil memaksa mereka masuk berjualan di areal Pasar Galiran. “Pedagang janur beralasan, di dalam pasar tidak ada tempat. Tapi setelah kami cek dan berkoordinasi dengan pengelola pasar, tempat berjualan untuk pedagang janur masih ada,” tandas Kasat Pol PP Putu Suarta, Selasa (12/5/2020).
Hanya saja kata Suarta, pengaturan pedagang bermobil di dalam pasar perlu ditertibkan. “Sebab ada pedagang memanfaatkan dua blok tempat berjualan dengan mengeluarkan lapak dagangan, ini yang membuat krodit. Semestinya pedagang bermobil tidak boleh mengeluarkan lapak dagangan. Dagangan mereka mesti tetap diatas mobil dan saya sudah koordinasikan kepada pengelola pasar,” imbuh Suarta.
Masalah tidak berhenti sampai disana, ternyata petugas Sat Pol PP juga menemukan ada angkutan umum bongkar muat penumpang di dalam pasar. “ Alasan sopirnya, menurunkan pedagang. Apapun alasannya, angkutan umum tidak boleh masuk ke dalam pasar, kan sudah ada terminal. Ini ikut berkontribusi membuat krodit di dalam pasar. Saya juga sudah sampaikan kepada pengelola pasar agar menindak tegas angkutan umun yang masuk ke dalam pasar,” tegas Suarta, pejabat asal Lingkungan Pegending, Semarapura Kauh.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dibuat geram oleh kehadiran pedagang bermobil yang berjualan di dalam Terminal Galiran. Suwirta sampai tiga kali turun melakukan penertiban, sebelum akhirnya pedagang dimaksud mulai tertib, tidak lagi berjualan di dalam terminal. Mereka hanya diijinkan parkir sambil menunggu giliran dapat masuk dan berjualan di dalam pasar. (yan)