BADUNG – Sebuah video berdurasi hanya 27 detik tersebar di kalangan masyarakat Desa Pecatu. Dalam video tersebut menunjukkan adanya kucuran air diduga limbah yang jatuh dari atas tebing Pantai Labuan Sait. Kabarnya air tersebut bersumber dari sebuah akomodasi wisata vila sekitar.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung juga sempat melakukan peninjauan ke lokasi. Karena pada titik itu pula, sempat terjadi peristiwa batu tebing yang jatuh.
Diakuinya, memang ada dugaan bahwa kedua peristiwa bersangkutan adalah saling terkait. Namun untuk memastikannya, Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung itu menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Dengan harapan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Jika tebing longsor saat wisatawan melintas, bisa membahayakan mereka,” sebutnya.
Selain BPBD, hal tersebut juga dipastikan telah menjadi atensi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung. Bahkan menurut informasi yang ia terima, DLHK Badung sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
“Kalau itu limbah, maka ke DLHK kami mohon ada penanganan. Mudah-mudahan nanti ada penyampaian soal hasil pengecekan dari DLHK,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Badung, I Nyoman Sumantra menyebutkan bahwa pihaknya sudah berupaya melakukan pengecekan pada Rabu (5/2/2025). Namun sayang, pihaknya belum bisa mengakses langsung ke titik sumber air, lantaran vila bersangkutan masih ada hunian.
“Tadi saya sudah ke lapangan, tetapi ndak dikasi melihat posisi TKP. Saya tidak bisa masuk ke posisi untuk mengambil foto karena vila di sana ada tamunya,” akunya. Ditanya mengenai langkah selanjutnya, Sumantra memperkirakan akan ada pengecekan lanjutan. Yang mana rencananya dilakukan bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Badung. (adi)