BADUNG – Sejumlah Pejabat Pusat dikabarkan akan melakukan peninjauan ke Pantai Kuta, pada Sabtu (4/1/2025) mendatang. Kedatangan mereka adalah berkenaan dengan adanya sampah kiriman yang setiap tahun menepi di Pantai Kuta.
Kabar tersebut tidak dipungkiri adanya oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung, AA Gede Dalem. Sebagai persiapan, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung IB Surya Suamba pun turun melakukan pengecekan lokasi pada Kamis (2/1/2025).
Pria yang akrab disapa Gung Dalem itu kemudian mengungkapkan, adapun para pejabat tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pariwisata, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
“Rencananya, kegiatannya itu berupa pemantauan, bersih-bersih, dan rapat. Lokasinya di Pantai Kuta,” ungkapnya dihubungi via ponsel.
Hadirnya para pejabat tinggi negara tersebut, nantinya diharapkan dapat melahirkan sebuah solusi pasti terhadap sampah kiriman yang setiap tahun menepi di pantai barat Kabupaten Badung. Utamanya pantai-pantai yang berstatus tujuan pariwisata, seperti halnya Kuta.
“Kami harap sampah-sampah yang datangnya entah dari mana ini ke depan bisa mendapatkan intervensi sesuai kewenangan. Sehingga kemungkinan untuk dapat menyelesaikannya bisa semakin besar,” ungkapnya.
Penanganan sampah kiriman, sambung dia, sesungguhnya bukan hanya bicara ketika sudah menepi di pantai. Melainkan juga sebelum terbuang ke laut, ketika di laut, serta pengolahannya ketika sudah berhasil dikumpulkan.
“Pengolahan ini penting. Harus ada langkah pemusnahan, misalnya melalui penerapan teknologi incinerator modern,” sebutnya.
Penanganan secara komprehensif ini, ditegaskan dia, merupakan hal yang sangat penting. Apalagi bagi Kuta yang notabene menyandang status tujuan pariwisata internasional. Dikhawatirkan, sampah kiriman yang menepi malah dimanfaatkan sebagai bahan bulan-bulanan dalam persaingan di dunia pariwisata.
“Padahal sampah-sampah yang menepi itu tidak seluruhnya dari Bali, atau dari Kuta sendiri. Berdasarkan temuan kami, tidak sedikit sampah yang mencirikan bahwa itu berasal dari luar Bali. Bahkan itu sebenarnya sudah ada kajiannya secara ilmiah,” ungkapnya.
Ditanya perkembangan sampah kiriman di pesisir barat Badung saat ini, Gung Dalem menyebut sedang menuju puncak. Karena diprediksi, puncak datangnya sampah kiriman akan terjadi pada bulan Pebruari nanti.
“Sekarang sedang menju puncak. Nanti Pebruari, sepertinya akan lebih besar daripada yang sekarang menepi,” pungkasnya dihubungi setelah mendapingi Pj Sekda Badung melakukan peninjauan persiapan kedatangan para pejabat pusat, bersama-sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E), Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Sekretaris Camat Kuta, Lurah Kuta, serta Bendesa Adat Kuta tersebut. (adi)