GIANYAR – Kisah sedih bercampur haru datang dari Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Demi mendedikasikan cita-cita anaknya yang telah meninggal dunia, seorang ayah mendirikan dojang taekwondo hingga berhasil mendulang sejumlah prestasi.
Ia adalah I Ketut Kuta, laki-laki kelahiran 1969 menuturkan, berdirinya Dojang (perkumpulan Taekwondo) yang diberi nama Jagad Satria, tak lepas dari pesan anaknya sebelum meninggal. Bahwa anaknya ingin menjadi pelatih taekwondo saat besar nanti.
“Sebelum meninggal, anak saya itu adalah atlet taekwondo, dengan kegigihannya ia berhasil mendulang medali dari tingkat daerah hingga nasional,” ujar I Ketut Kuta, di sela-sela Hut Dojang Jagad Satria ke 1, Sabtu (21/12/2024).
Namun, berjalannya waktu, sang anak, Jagad Satria tersebut terkena musibah. Diagnosa dokter bahwa anak bungsunya alergi obat dan di usia 14 tahun diopname selama 20 hari.
“Namun, nyawa anak saya tidak tertolong. Dia mendahuli kami, saat itu masih kelas 2 SMP,” tuturnya.
Atas musibah tersebut, I Ketut Kuta sebagai orang tua ingin mewujudkan keinginan anaknya.
“Sebagai orang tua, pernah mendengrakan, kata-kata dari anak. Suatu saat nanti ia ingin menjadi pelatih taekwondo, sebagai orang tua saya mewujudkan cita-cita anak saya,” ujarnya.
Akhiranya, berdiri perkumpulan Taekwondo Dojang Jagad Satria. Ketut Kuta sendiri tidak bisa taekwondo, dan untuk melatih anak-anak dibantu oleh pelatih dari perkumpulan Taekwondo Gamarga.
“Kebetulan juga didiukung oleh pemerintah desa. Desa mendanai peralataan. Akhirnya Sepakat mendirikan Jagad Satria Taekwondo club, yang diambil dari nama anak saya,” jelasnya.
Meski baru setahun berdiri, Jagad Satria menunjukkan keseriusannya hingga berhasil mengukir prestasi mendapat medali pada setiap ajang seperti kejuaraan Gianyar Cup, Porjar Kabupaten, Porjar Provinsi, Balltik, Ngurah Arta Cup.
“Hal yang paling membanggkan adalah saat memperolahan medali dan keluar sebagai juara umum satu Ngurah Arta Cup,” ujarnya didampingi para orang tua yang anaknya ikut dalam perkumpulan tersebut.
Saat ini, ada sekitar 50 orang anak di Singapadu Tengah ikut berlatih taekwondo dan mendapat dukungan dari pemerintah desa setempat.
“Adanya perkumpulan taekwondo ini sangat membagakan bagi kami. Harapannya anak-anak Singapadu Tengah dapat mendulang prestasi baik dalam bidang akademis atau non akademis. Kami juga menyiapkan dukungan tersebut dan masuk ke dalam APBDes Desa Singapadu Tengah,” ujar Perbekel Desa Singapadu Tengah, I Made Demontara. (jay)