BADUNG – Cuaca ekstrim menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam merampungkan proyek Seawall Pura Uluwatu. Akibat hujan deras, angin kencang, dan tingginya gelombang, proses pekerjaan beberapa kali sempat terpaksa ditunda sementara.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, AA Rama Putra menyampaikan, setidaknya sudah tiga kali tinggi gelombang di sekitar lokasi pekerjaan mencapai level 6 revetment. Yakni ketinggian teratas dari susunan batu revetment.
“Meskipun ekstrem, selama ini ketinggian air laut belum melewati level revetment kita. Hanya percikan pecahan ombaknya saja yang sampai di atas revetment,” akunya.
Karenanya, progres pekerjaan secara umum dipastikan masih terus berjalan. Dengan perkembangan terakhir, yakni mencapai angka 70 persen. “Paling-paling cuaca yang ekstrim itu berlangsung selama satu jam. Setelah itu pekerjaan lanjut lagi,” ungkapnya.
Diakui dia, proyek Seawall Pura Uluwatu memang ditarget rampung pada akhir tahun. Namun melihat perkembangan saat ini, diperkirakan akan terjadi kemoloran. “Sepertinya secara estimasi memang akan melewati target. Mengingat pekerjaan yang dilaksanakan memang tergolong berat. Apalagi di situasi cuaca seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Untuk diketahui, proyek Seawall Pura Uluwatu pada dasarnya mencakup 4 pekerjaan. Yakni pembuatan jalan akses menuju pantai, revetment, penanganan retakan tebing melalui penjahitan, serta renovasi Pura Beji. “Semua item pekerjaan itu sudah berjalan dengan progresnya masing-masing,” imbuhnya. (adi,dha)