DENPASAR – Gagal meraih medali di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) lalu, cabang olahraga (cabor) Petanque diminta mampu memberikan kontribusi positif, pada Kejuaraan Petanque bertitel Year End Open Petanque Championship (YEOPC) 2024. Even ini digelar di GOR Debes Tabanan pada 28 – 30 Desember2024 mendatang.
Permintaan itu datang dari Ketua Umum KONI Bali, IGN. Oka Darmawan. Even yang rutin dihelat pada akhir tahun dan sudah masuk agenda Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tersebut diminta mampu memberikan berkontribusi positif terhadap peningkatan prestasi petanque di Bali.
Menurut Oka Darmawan, di even yang menjadi ajang asu kualitas atlet-atlet petanque dari berbagai provinsi itu juga menjadi bagian dari sport tourism bagi wisatawan domestik di bidang olahraga. Pasalnya para peserta kejuaraan juga bisa menikmati liburan di Bali usai kejuaraan tersebut.
“Saya minta untuk cabor petanque di Bali bisa unjuk gigi untuk peningkatan prestasi atlet-atlet petanque di sembilan kabupaten/kota seluruh Bali, termasuk membangkitkan sport tourism di Bali,” tutur Oka Darmawan saat dihubungi, Rabu (18/12/2024).
Tak dipungkiri mantan Wakil Ketua I dan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali itu, padatnya even petanque yang digelar di Bali bisa membuat atlet-atlet FOPI Bali untuk bangkit dan mengobati rasa kecewa setelah gagal meraih medali pada ajang PON 2024. Padahal diakui Oka Darmawan, cabor petanque memiliki potensi luar biasa tapi keberuntungan belum berpihak saat PON 2024.
“Saya minta para atlet dari berbagai daerah mampu bersaing dengan sportif di ajang Year End Open Petanque Championship 2024. Dari sisi fasilitas Lapangan Petanque di kawasan GOR Debes juga cukup baik, dan berstandar Nasional, sehingga ajang rutin ini wajib terus dilanjutkan,” tegas Oka Darmawan.
Dirinya juga berharap, sebagai tuan rumah dan ditunjang fasilitas yang mumpuni, para atlet petanque Bali bisa memanfaatkan semua itu.
“Artinya semua itu dan dukungan penonton bisa menjadi motivasi lebih guna bisa meraih hasil terbaik bagi Bali dan kabupaten/kota masng-masing,” demikian Oka Darmawan. (ari/jon)