DENPASAR – Akibat venue cabang olahraga (cabor) selam utamanya kolam renang, membuat Bali masih tetntatif untuk bisa menjadi host atau tuan rumah Kejuaraan Internasional Selam.
Padahal presiden CMAS (organisasi olahraga selam dunia, red) berkeinginan besar Kejuaraan yang akan digelar pada September 2025 itu bisa dilangsungkan di Pulau Dewata.
Penegasan itu langsung diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Pengprov POSSI Bali, Bagus Partha Wijaya. Diakuinya pihak CMAS memang sudah melihat Bali sebagai host yang tepat. Hal ini didukung dengan dunia pariwisatanya yang telah tersohor dan mendunia. Sport Tourism pun bisa jadi akan batal terjadi di Bali.
“Presiden CMAS sudah mengutarakan keinginan besarnya kejuaraan itu bisa dihelat di Bali. Namun karena venue seperti kolam di Bali belum representatif, sehingga PB POSSI belum bisa memastikan atau masih tentatif untuk Bali bisa menjadi host even internasional. Meski demikian PB POSSI sampai saat ini juga belum memutuskan provinsi mana nanti yang akan menjadi host even internasional tersebut,” tutur Bagus Partha Wijaya saat dihubungi, Senin (16/12/2024).
Ganjalan venue tak representatif di Bali yang dimaksudkan pria yang berprofesi sebagai hakim militer ini, yakni di Bali belum ada kolam renang yang lengkap dengan tribun penontonnya. Padahal tribun penonton tersebut merupakan persyaratan utama untuk venue.
Akibatnya, sampai saat ini PB POSSI juga masih melihat dulu provinsi mana yang memiliki kolam renang dengan tribun penonton. Jika menilik provinsi jelas yakni provinsi yang sempat menjadi tuan rumah PON dan venue kolam renangmya yang ada tribun penonton. Meski demikian dipastikannya, jika Indonesia tetap menjadi tuan rumah Kejuaraan Internasional Selam, hanya tinggal menentukan provinsinya saja sebagai penggelar pertandingan.
“Tapi selama belum diputuskan PB POSSI, provinsi mana yang akan ditunjuk nantinya, Bali masih memiliki peluang menjadi tuan rumah. Hanya saja memang Pengprov POSSI Bali harus secepatnya mengejar venue pertandingan yang ada tribun penontonnya,” terang Bagus Partha Wijaya.
Sejatinya, dirinya melihat kalau terkait kolam renang yang sesuai standar sudah ada di Buleleng, sayangnya kolam renang di Buleleng tersebut masih belum memiliki tribun penonton. Padahal dari sisi ukuran besar dan panjang kolam sudah masuk persyaratan.
“Kalau kolam di Buleleng, KONI Kabupaten Buleleng telah mengajukan proposal anggaran untuk pembangunan tribun penonton di kolam renangnya. Jadi memang butuh dukungan saja dari Pemkab Buleleng atau dari Pemprov Bali. Saya sangat mendorong tribun penonton itu bisa terealisasi secepatnya sehingga Bali bisa menjadi host Kejuaraan Internasional Selam tersebut.” Papar Bagus Partha Wijaya.
Apalagi lanjutnya, dampaknya akan ada wisatawan mancanegara maupun domestik yang hadir ke Buleleng, utamanya dari peserta Kejuaraan Internasional itu dari dalam maupun dari luar negara Indonesia. (ari/jon)