BADUNG – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa memberikan apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat dalam lomba penjor yang penyelenggaraannya bertepatan dengan Rahina Penampahan Galungan dan diinisiasi oleh Yadnya Sabha Yowana Catur Bala Bhuwana Santhi, Desa Adat Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Selasa (24/9/2024). Kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, menjadi contoh nyata dari semangat gotong royong masyarakat dalam upaya pelestarian budaya.
“Lomba Penjor berhasil merangsang kreativitas masyarakat dalam menginterpretasi nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam tradisi penjor, sekaligus memperkuat identitas lokal. Saya atas nama Pemkab Badung mengucapkan terima kasih kepada Yowana dan Desa Adat Tanjung Benoa yang telah sukses menyelenggarakan ajang lomba penjor, ini tidak hanya semata-mata sebagai kompetisi, namun juga sebagai wahana pelestarian warisan budaya tak benda,”ucapnya sekaligus menyerahkan dana Pemkab sebesar Rp. 30 juta dan diterima Ketua Panitia.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta beserta unsur tripika kecamatan, Lurah Tanjung Benoa Wayan Sudiana, Bendesa Adat Tanjung Benoa, Made Wijaya dan para Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa dan Yowana se-Desa Adat Tanjung Benoa.
Selanjutnya Wabup Suiasa mengungkapkan, dengan diselenggarakan Lomba Penjor ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi kreatif di daerah Tanjung Benoa, kegiatan yang tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas bagi masyarakat, namun juga membuka peluang pasar bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang terlibat dalam produksi bahan baku dan aksesori penjor.
“Pelaksanaan kegiatan ini akan sangat berguna untuk menyusun program-program serupa di masa mendatang yang lebih terarah dan berdampak. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi potensi wisata budaya melihat Bali dan Badung khususnya dengan core bisnisnya pariwisata berbasis pariwisata budaya. Ini bisa dijadikan salah satu tolak ukur keberhasilan program pelestarian adat, seni, tradisi dan budaya,” pungkasnya.
Ketua Panitia Penyelenggara I Made Surya Wiguna mengatakan bahwa, Lomba Penjor Yadnya ini diperlombakan secara umum teruntuk masyarakat Desa Adat Tanjung Benoa, dengan harapan sebagai perantara edukasi yadnya yang tidak terlepas dari ketertarikannya terhadap konsep Tri Hita Karana, yang di mana konsep tersebut menjadi visi dan misi dalam menjalankan program-program di Sabha Yowana. (adii)