
Proses evakuasi terhadap puing helikopter yang mengalami kecelakaan di sekitar tebing Pantai Suluban, Pecatu, Minggu (21/7/2024).
BADUNG – Puing helikopter yang jatuh di sekitar tebing Pantai Suluban, Desa Pecatu, telah dievakuasi pada Minggu (21/7/2024) sore. Evakuasi dilakukan oleh pihak perusahaan terkait, dibantu TNI AU dan Brimob.
Sepasang korban juga tampak hadir di lokasi. Mereka adalah Eloira Decti Paskilah (perempuan asal Indonesia) dan Chriestope Pierre Marrot Castellat (pria asal Australia). “Saya bisa hidup saja itu mujizat. Karena tidak semua kecelakaan helikopter itu bisa selamat. Tapi saya masih trauma,” ungkapnya Eloira Decti Paskilah mengenai kecelakaan helikopter yang katanya diawali turbulensi sebelum akhirnya jatuh.
Dia juga menyebut bahwa sebenarnya sudah memiliki perasaan tidak enak sebelum menaiki helikopter. Namun demikian, tidak ada yang mengira peristiwa tersebut akan terjadi. “Tidak pernah ada yang tahu akan celaka. Dari awal semuanya baik-baik saja,” ucapnya.
Pernyataan apresiasi pun diarahkannya kepada sang pilot. Karena menurut dia, sang pilot sudah berusaha untuk menyelamatkan semua Person on Board (POB). “Pilotnya itu berusaha nyelametin nyawa kita semua. Dan dia bikin kita untuk tenang. Pilotnya sangat amat amazing. Kalau bukan karena dia yang bisa nyelametin kita, mungkin kita engga hidup,” ucapnya mengenai kecelakaan yang terjadi pada penerbangan spesial perayaan ulang tahun tersebut.
Sementara terpisah sebelumnya, Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono mengungkapkan bahwa evakuasi terhadap bangkai helikopter tersebut memang direncanakan terlaksana pada Minggu (21/7/2024). Evakuasi dilakukan oleh perusahaan terkait, dibantu TNI AU dan Brimob.
Untuk diketahui, sehari setelah peristiwa kecelakaan, Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah langsung melakukan investigasi lapangan. Ditanya soal hasil investigasi tersebut, Agustinus mengatakan bahwa itu masih dalam proses pengumpulan data. Tim investigasi katanya baru memeriksa kondisi fisik puing helikopter, termasuk kaitan dengan faktor penyebabnya. “Saya belum bisa memberikan penjelasan apapun terkait hasil investigasi yang dilakukan oleh teman-teman KNKT,” sebutnya.
Namun demikian, setelah investigasi usai, Agustinus mengagendakan sebuah pertemuan dengan Pj Gubernur Bali. Di dalamnya akan dibahas berbagai hal kaitan dengan keselamatan penerbangan, termasuk pengaruh permainan layang-layang.
“Setelah investigasi, saya akan bertemu Pj Gubernur Bali. Yang dibahas pasti banyak hal, bukan hanya permainan layang-layang saja, tetapi juga hal lainnya yang harus didiskusikan dalam waktu dekat ini,” ucapnya mengenai pertemuan yang jadwalnya masih menunggu kesediaan Pj Gubernur Bali tersebut.
Untuk diketahui, helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation tersebut awalnya take off dari helipad GWK sekitar pukul 14.33 Wita untuk melakukan tour wisata. Namun kemudian, sekitar pukul 14.37 Wita, helikopter tersebut mengalami crash landing di wilayah Pecatu.
Beruntung, 5 POB berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat. Mereka adalah pilot dan crew yang masing-masing bernama Dedi Kurnia (Indonesia) dan Oki (Indonesia), serta para penumpang yakni Russel James Harris (pria, Australia), Eloira Decti Paskilah (perempuan, Indonesia), dan Chriestope Pierre Marrot Castellat (pria, Australia). (adi,dha)