BulelengPolitikTerkini

Rekrutmen Anggota Bawaslu 2023-2028, Utamakan 30% Perempuan

BULELENG – Tim seleksi (Timsel) Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Zone 1 Bali, sosialiasikan proses seleksi calon anggota Bawaslu Kabupaten Buleleng, Badung, Jembrana dan Tabanan periode 2023-2024.

Selain penegasan quota 30 % kaum perempuan, pada sosialisasi yang diikuti peserta dari unsur akademisi, tokoh perempuan, disabilitas, media massa, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat juga dipaparkan dasar hukum, proses seleksi yang akan dibagi menjadi 3 fase.

“Proses seleksi dilaksanakan dengan menerapkan prinsip mandiri, jujur, adil, proporsional dan profesional. Dan yang paling diutamakan adalah quota 30 % kaum perempuan pada setiap tahapan seleksi,” tandas Ketua Timsel Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Zone 1, Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniati saat sosialisasi di Sekretariat Bawaslu Buleleng, Sabtu (27/5/2023).

BACA JUGA:   DPRD Tabanan Studi Banding Soal Mekanisme Rekomendasi  LKPJ

Yuniati didampingi Ketua Bawaslu Buleleng Putu Sugi Ardana memaparkan, proses seleksi dibagi menjadi 3 fase yaitu fase test tertulis dengan metode CAT, test kesehatan dan dilanjutkan dengan test wawancara oleh tim seleksi.

“Sesuai aturan Bawaslu, jika pendaftar perempuan belum mencapai quota 30 % maka tahapan pendaftaran diperpanjang selama 3 hari, melalui pengumuman mengingat persyaratan yang paling riskan dari tahun ke tahun yaitu umur dan pendidikan, sehingga ini agar selalu diperhatikan pada proses administrasi,” jelasnya.

Pada proses seleksi, timsel hanya memilih 10 peserta terbaik di masing-masing kabupaten/kota, selanjutnya dilaporkan ke Bawaslu Pusat untuk diseleksi menjadi 5 peserta terbaik melalui fit and proper test.

BACA JUGA:   Hadiri Peringatan HPN 2024, Sekda Buleleng Ajak PWI Peduli Anak Yatim Piatu

Ia menambahkan peran aktif masyarakat pada proses seleksi bakal calon Anggota Bawaslu yang dimulai dari tanggal 29 Mei 2023 hingga tanggal 21 Juli 2023 sangat dibutuhkan.

“Khususnya kaum perempuan agar antusias mengikuti proses seleksi calon Anggota Bawaslu ini, karena saya yakin kemampuan kaum perempuan di Buleleng yang nota bena sebagai Kota Pendidikan, tidak diragukan lagi,” tegasnya.

Yang terpenting adalah kemauan untuk mengikuti proses seleksi, mulai dari pendaftaran dan seleksi selanjutnya.

“Diharapkan juga orang terdekat dari sosok perempuan ikut mendukung dan mendorong keikutsertannya, sehingga harapannya kaum perempuan bisa ikut menyukseskan pesta demokrasi sebagai pengawas Pemilu. Jadi, kalau bukan kita siapa lagi,” pungkasnya.(kar/jon)

Back to top button