BadungSosial

Pohon Pisang Warga Legian Rusak, Diduga Jadi Korban Trend ‘Salam dari Binjai’

KUTA – Sejumlah pohon pisang milik warga di Legian rusak tanpa sebab yang pasti. Kuat dugaan, itu merupakan efek trend konten ‘Salam dari Binjai’ yang viral di platform video pendek TikTok.

Menyikapi kondisi yang meresahkan tersebut, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) berserta Linmas Legian sudah sempat turun melakukan pengecekan ke sejumlah ladang warga yang pohon pisangnya menjadi korban. Ketua LPM Legian Wayan Puspa Negara pun sependapat dengan dugaan kuat, itu merupakan efek trend ‘Salam dari Binjai’.

“Kurang lebih ada sepuluh pohon pisang yang jadi korbannya. Itu berada di beberapa lokasi ladang milik warga,” ungkapnya, Rabu (17/11/2021).

Kata dia, kejadian semacam itu sesungguhnya sudah ditemukan sejak beberapa minggu terakhir. Hanya saja pihaknya di LPM dan Linmas baru mendapat laporan warga, Selasa (16/11/2021) lalu.

BACA JUGA:   Bupati Giri Prasta: Jagabaya Dulang Mangap Telah Warnai Pembangunan Bali

Karena diduga efek trend, maka pelakunya diperkirakan adalah generasi Z atau kalangan anak-anak hingga remaja. Kaitan dengan itu, pihaknya sempat melakukan penelusuran sederhana kepada anak-anak di sekitar lokasi kejadian.

“Sempat kami tanya beberapa anak di sekitar, tapi ternyata mereka tidak mengerti soal ‘Salam dari Binjai’. Jadi mungkin saja ini adalah ulah anak-anak atau orang remaja lain yang kebetulan lewat di lokasi,” ungkapnya.

Secara pribadi, Puspa Negara menyayangkan hal tersebut. Apalagi itu terjadi di tengah lesunya ekonomi, yang memaksa masyarakat untuk tetap survive salah satunya dengan cara kembali menggarap ladang yang dimiliki. Terlebih, di Hari Raya Galungan dan Kuningan seperti sekarang ini.

BACA JUGA:   Kamis Ini, Bupati Giri Prasta Serahkan 1.913 SK Pengangkatan PPPK

“Dari beberapa pohon yang jadi korban, ada 6 yang batangnya sudah sampai patah. Jadi kami harap perilaku semacam itu bisa dihentikan karena merugikan pemilik pohon. Beda halnya jika yang jadi korbannya adalah pohon kepunyaan sendiri, itu silahkan saja. Tapi kalau memang gemar tinju, sebaiknya gunakan untuk hal yang lebih positif. Seperti halnya ikut beladiri atau sejenisnya,” ucapnya.

Di sisi lain juga, sebagai tindakan antisipasi terulangnya kejadian serupa, Puspa Negara mengimbau agar warga pemilik ladang meningkatkan pengawasannya. Walau di sisi lain, pihaknya bersama Linmas memberi atensi fenomena tersebut. (adi/jon)

Back to top button