
TABANAN – Serangkaian rencana pelantikan bupati dan wakil Bupati terpilih, Jumat, 26 Februari 2021 mendatang, pasangan I Komang Gede Sanjaya I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) yang ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Tabanan, mengikuti prosesi mejaya-jaya di padmasana Kantor Bupati Tabanan, Selasa, 23 Februari 2021 sore sekitar pukul 17.00 WITA.
Ritual mejaya-jaya berlangsung sederhana dengan Protokol kesehatan yang sangat ketat. Tidak seperti prosesi serupa menjelang kegiatan pelantikan yang biasanya dilakukan sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Prosesi mejaya-jaya dilakukan dua hari menjelang pelantikan, keran merupkan hari baik yakni Anggara Kasih Kulantir sesuai perhitungan kalender Bali. Selain kedua pasangan bupati dan wakil bupati tersebut, prosesi ini juga diikuti masing-masing istri .
Sebelumnya, Komang Gede Sanjaya saat acara di Sekretariat DPC PDIP Tabanan enggan berkomentar banyak soal pelantikannya. Kendati jadwal pelantikan sudah mengerucut, Jumat 26 februari 2021 mendatang. Dan mejaya-jaya itu sendiri menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang mengarah ke sana. Mantan Wakil Bupati Tabanan ini juga enggan berbicara program dalam waktu dekat.
“Setelah dilantik baru bicara program seratus hari,” tandas Sanjaya.
Dikatakan, hal pertama yang akan dilakukan adalah membeberkan visi misinya sebagai bupati terutama kepada jajaran Birokrasi untuk bsia diterjemahakan dalam program kerja serta kepada masyarakat. Visi yang diusung menuju nangun sat Kertih Loka Bali dalam tatanan kehidupan era baru untuk menciptakan masyarakat Tabanan yang aman, unggul, dan madani (AUM) .
“Tahap awal, kami akan melakukan koordinasi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Bahkan nantinya akan berlanjut dengan seluruh perbekel atau kepala desa,” jelasnya.
Ditegaskan, infrastruktur menjadi perhatiannya. Serta merealisasikan gagasan mengenai Desa Presisi. Dalam kebijakan ini, dia ingin memetakan seluruh potensi dan persoalan di masing-masing desa untuk diurai dan dikembangkan melalui kebijakan di tingkat kabupaten.
“Dengan mengetahui semua potensi yang ada di desa, (pemerintah) kabupaten lebih tepat mengarahkan program atau kebijakan. Ini yang disebut Desa Presisi,” pungkasnya. (jon)