BulelengTerkini

GTPP Covid-19 Buleleng Pantau Klaster Tajen dan PN Singaraja

BULELENG – Adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buleleng mendapat perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Selain penanganan medis terhadap pasien atau kasus terkonfirmasi yang dari klaster perkantoran (PN Singaraja) dan klaster tajen diwilayah Desa Banyuatis Kecamatan Banjar, Pemkab Buleleng melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng juga menggencarkan upaya pencegahan.

“Terhadap kasus konfirmasi di PN Singaraja dan di Desa Banyuastis, sudah kita lakukan tracing terhadap pihak yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi,” tandas Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa dikonfirmasi Senin (31/8/2020) usai mengikuti sidang paripurna APBD Perubahan tahun 2020 di Gedung DPRD Kabupaten Buleleng.

Sesuai data Tim Medis GTPP Covid-19 Buleleng, kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng dari test swab yang di lakukan terhadap 76 pegawai PN Singaraja, 11 diantaranya menunjukkan hasil positif sehingga dinyatakan sebagai pasien terkonfirmasi atau positif terinfeksi Covid-19. “Selain menerapkan isolasi mandiri, terhadap 11 orang pasien terkonfirmasi, Tim Medis GTPP Covid-19 Buleleng juga sedang melakukan tracing kontak erat di luar kantor Pengadilan Negeri Singaraja, seperti keluarga pasien dan lainnya,” tandas Suyasa.

BACA JUGA:   Satpol PP Buleleng Tindak 7 Pramusaji Cafe Tanpa Identitas dan KTP Luar Bali

Suyasa memberi apresiasi kepada PN Singaraja yang telah menerapkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 secara internal dan eksternal tanpa mengabaikan layanan prioritas kepada publik. Upaya yang sama, juga dilakukan Tim GTPP terhadap pasien meninggal dunia, seorang ibu muda usai melahirkan di Desa Banyuatis Kecamatan Banjar.

Selain terhadap kontak erat pada lingkungan keluarga, kata Suyasa, Tim Medis GTPP Covid-19 Buleleng juga melakukan tracing kontak erat disekitar arena tajen,sebagai klaster (tempat,red) penyebaran Covid-19.”Awalnya yang terpapar itu suaminya, diduga dari klaster tempat adu ayam. Kemudian, pasien berusia 33 tahun menjalani proses persalinan dan mengalami pendarahan. Setelah proses persalinan, ibu dengan hasil swab positif tersebut dinyatakan meninggal meninggal dunia. Sementara bayi yang dilahirkan selamat,” tandas Suyasa dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Buleleng, IGN Mahapramana.

BACA JUGA:   Tantangan Umat Makin Berat Ketua PHDI Klungkung : Guyub dan Tingkatkan Kesederhanaan

Terkait kemungkinan karantina desa, Suyasa menyatakan belum mengarah kesana.”Belum, tim medis masih melakukan tracing dan identifikasi, termasuk pada sejumlah daerah yang juga mengalami tren peningkatan,” tandasnya.

Suyasa memaparkan, sesuai data terkini penanganan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng pertanggal 31 Agustus 2020, terjadi penambahan 20 kasus terkonfirmasi dari Kecamatan Buleleng sebanyak 6 orang, Sawan 7 orang, Banjar 2 orang, Seririt 2 orang serta Sukasada, Kubutambahan dan Tejakula masing-masing 1 orang. “Kasus konfirmasi ini merupakan hasil tracing pasien konfirmasi sebelumnya,” tandas Suyasa meyakinkan.

Pasien sembuh sebanyak 8 orang berasal dari Kecamatan Buleleng 2 orang, Sawan 4 orang, Tejakula 1 orang dan Banjar 1 orang. “Jumlah kasus meninggal dunia tetap sebanyak 5 orang, demikian juga kasus Probable atau meninggal dunia sebelum hasil swab keluar jumlahnya tetap 18 orang,” tandas Suyasa sembari mengajak warga masyarakat agar tetap waspada dan taat serta disiplin menerapkan protokol kesehatan. (kar)

Back to top button