
BULELENG – Misteri kematian pedagang, Ni Putu Sekar (51) beralamat Banjar Dinas Dangin Pura Desa Depeha Kecamatan Kubutambahan mulai terungkap. Dari visum et repertum yang dilakukan dokter forensik RSUD Kabupaten Buleleng, ditemukan 4 buah luka terbuka pada bagian kepala korban.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, masih harus dilakukan kolaborasi hasil visum dengan bukti penunjang lainnya. “Yang kita temukan, jenasah dalam kondisi segar, ditemukan beberapa luka-luka terutama pada daerah kepala,” ungkap Clarisa Salim selaku dokter forensik RSUD Buleleng, Rabu (15/7/2020).
Dari luka-luka yang ditemukan, kata Clarissa, lebih mengarah pada akibat kekerasan tumpul. Sementara jenis kekerasannya, dari hasil pemeriksaan lebih mengarah kepada kekerasan tumpul. “Ada empat buah luka kita temukan pada bagian kepala. Luka terbuka, luka robek pada bagian dahi dan kepala bagian belakang,” tandas Clarissa.
Ditegaskan, untuk mengetahui luka penyebab kematian, harus dilaksanakan pemeriksaan kolaborasi hasil visum dengan pemeriksaan penunjang. Sejauh ini, tidak ditemukan luka signifikan lain pada tubuh korban. “Hasil otopsi dikeluarkan setelah seluruh hasil pemeriksan dikolaborasikan,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kubutambahan AKP I Made Mustiada menandaskan, hasil otopsi korban masih belum diterima. “Hasil otopsinya, belum kami terima,” ungkapnya.
Sementara terkait perkembangan penyelidikan, Mustiada menyebutkan penyidik Unit Reskrim Polsek Kubutambahan sudah minta keterangan dari sejumlah saksi. “Lebih dari lima orang saksi sudah dimintai keterangan untuk dapat mengungkap aksi pencurian dengan kekerasan (curas) yang mengakibatkan kematian, Ni Putu Sekar ini,” tandasnya.
Mustiada berharap, dari hasil otopsi dan keterangan saksi, pelaku curas ini segera bisa ditangkap. (kar)