BULELENG – Berbagai upaya dilakukan Pemkab Buleleng dalam menyikapi Surat Edaran (SE) Gubernur Bali terkait pelaksanan New Normal Bali berbasis Tatanan Kehidupan Sejahtera Sekala dan Niskala. Selain menyiapkan sarana prasarana penunjang dan sumber daya manusia (SDM), Pemkab Buleleng melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Buleleng juga terus melakukan kajian terhadap skema yang akan diterapkan sesuai bidang terkait.
“Persiapan sarana prasarana dan SDM serja kajian terkait skema dari New Normal Bali sudah kita lakukan,” tandas Sekretaris GTP2 Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, Minggu (5/7/2020) saat menggeber perkembangan terkini penanganan Pandemi Covid-19 di Buleleng.
Kajian komperhensif tentang skema New Normal Bali, kata Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng ini dibuat agar seluruh komponen terkait dapat memahami dan menyadari pentingnya pelaksanaan tatanan hidup baru sebagai upaya beradaptasi dalam Pademi Covid0-19.”Tatanan kehidupan baru, atau New Normal Bali sebagaimana ditetapkan Gubernur Bali, harus dipahami dan disadari oleh semua pihak sebagai upaya dalam mengahadapi Pendemi Covid-19,” tegasnya.
Tatanan kehidupan baru dimaksud adalah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menggunakan masker, selalu cuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak apabila berada pada kerumunan orang sebagai upaya mencegah penularan penyakit Covid-19 yang belum ada obatnya.
Terkait kesiapan melaksanakan New Normal, Suyasa menyatakan dari kajian dan data penanganan Pandemi Covid-19 yang dilaporkan Tim Medis GTP2 Covid-19 Buleleng, Buleleng dapat dikatakan sangat siap. “Dari jumlah pasien terkonfirmasi dan sembuh dapat dikatakan stabil, bahkan tingkat kesembuhan pasien hingga saat ini mencapai 91 persen. Sementara penyebaran Pandemi Covid-19 dari segi wilayah desa/kelurahan, saat ini dari enam pasien terkonfirmasi yang dirawat, berasal beberapa kelurahan di Kecamatan Buleleng,” tandas Suyasa meyakinkan.
Meskipun stabil, pelaksanaan New Normal harus tetap dipersiapkan. “Agar New Normal yang tujuannya meminimalisir, tidak justru memberikan peluang baru penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Terkait data terkini penanganan Covid-19, Suyasa memaparkan jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi sampai dengan Minggu (05/7/2020) tetap 99 orang dengan rincian 90 orang sembuh, 8 orang dirawat RSP Giri Emas dan 1 orang dirujuk ke Denpasar. “Pasien terkonfirmasi asal Buleleng yang ditangani GTP2 Bali sebanyak 5 orang,” imbuhnya.
Kumulatif Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 123 orang, dengan rincian 113 selesai masa pantau dan 10 ODP dinyatakan terkonfirmasi. Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) kumulatif 1.952 orang, dengan rincian 1.713 sudah selesai masa pantau, 154 karantina mandiri, 3 orang dirawat di RSP Giri Emas dan 82 orang terkonfirmasi. “Untuk pemantauan pada pelaku perjalanan dari wilayah terjangkit atau wilayah transmisi lokal (tanpa gejala) kumulatif sebanyak 4.068 orang, 4.036 orang diantaranya sudah berakhir masa pantau dan 32 orang masih dalam pemantauan,” pungkasnya. (kar)