TABANAN – Menjelang pelaksanaan era kehidupan New Normal di Kabupaten, Pemkab Tabanan bersama Polres dan Dandim 1619/Tabanan gelar Rapat Koordinasi (Rakor) di ruang rapat Lantai III Kantor Bupati Tabanan, Jumat (03/7/2020).
Rakor yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, dihadiri Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf. Toni Sri Hartanto, Kabag Ops Polres Tabanan Kompol I Nengah Sudiarta, Asisten Perekonomian dan pembangunan Setda Tabanan dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.
Sekda I Gede Susila menegaskan, tujuan dari rakor ini tiada lain adalah untuk menyamakan persepsi dan mohon arahan-arahan dari pihak Pores dan Dandim tentang penanganan Covid-19 di Kabupaten Tabanan. Hal itu dikatakannya sangat penting, mengingat akan diterapkannnya kehidupan New Normal 9 Juli 2020 mendatang.
Ia menyampaikan, hal yang paling ditakutkan menjelang new normal ini adalah dibukannya kembali DTW yang ada di Tabanan dan pasar-pasar tradisonal dibuka seperti biasa. Hal itu dikhawatirkannya akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, mengingat transmisi lokal di Tabanan akhir-akhir ini cukup meningkat.
Lebih lanjut ia mengatakan hal ini tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut keselamatan masyarakat. Dan Ia berharap kejujuran dan kedisiplinan masyarakat serta dalam waktu dekat ada perarem di tingkat Desa Adat yang mewajibkan kita untuk melaksanakan dengan APD.v“Kalau sudah di Desa adat diwajibkan dalam penggunaan apd seperti masker dan hand sanitizer, serta lainnya, Saya kira akan lebih aman. Karena kemanapun kita akan melengkapi diri dengan hal itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, untuk sekedar diketahui agar masyarakat mampu lebih waspada, bahwa yang palig banyak kasus sekarang adalah di kecamatan Kediri, kemudian Tabanan dan Marga dan ada beberapa kecamatan yang nol kasus, yakni Baturiti dan Seltim.
Dandim Toni Sri Hartanto mengatakan, kehidupan new normal bukan kembali kehidupan yang dulu-dulu, tetapi kembali ke kehidupan seperti biasa tetapi dibatasi dengan protocol kesehatan covid, yakni melengkapi diri dengan masker, face shield, han sanitizer atau antiseptic dan banyak yang bisa di laukukan masyarakat. Termasuk hal tersebut harus diperketat di dtw-dtw dan pasar-pasar di Tabanan. “Kita ketahui di Tabanan awalnya masih nol transmisi lokal, mungkin karena ada ketidak jujuran dari person masing-masing ataupun warga Tabanan yang bekerja diluar membawa virus ke Tabanan, atau OTG, sehingga meningkatkan transmisi lokal,” ungkapnya.
Aas kondisi tersebut Ia meminta bagi pengelola dtw dan pengelola pasar di Kabupaten Tabanan, mari kita sama-sama menjaga untuk menuju new normal ini dengan sebaik-baiknya. Lakukan aktivitas bagaimana untuk mencegah penyebaran virus secara lokal di daerah masing-masing,” pintanya.
Letkol Toni berharap jangan sampai setelah new normal nanti DTW dan pasar di Kabupaten Tabanan menjadi tempat penyebaran Covid-19. Untuk itu Ia menghimbau agar seluruh pengelola baik pengelola DTW maupun pengelola pasar memperketat protap-protap kesehatan Covid-19. “Setelah dibuka, Saya harapkan dikembangkan, diinnovasikan protap protap tersebut. Apa kekurangannya dan apa kelebihannya agar diperbaiki dan ditingkatkan agar benar mengurangi ataupun menghilangkan virus ini,” imbuhnya. (jon)