DENPASAR – Salah seorang pelatih panahan Bali yakni Edy Pramono telah membuktikan diri sebagai pelatih bukan kaleng-kaleng setelah sukses ikut andil membawa tim Panahan Bali meraih medali perak pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) lalu, dan ikut andil juga mendampingi salah seorang pemanah muda masa depan Denpasar dan Bali, RM. Gusti Fazli Kertinegoro menghuni Pelatnas Panahan Indonesia saat ini.
Seperti diketahui, di Divisi Recurve Putra, Pelatnas telah menjaring 4 pemanah putra dan 4 pemanah putri hasil Seleksi Nasional (Seleknas) tahap I dan tahap II yang digelar baru-baru ini.
Penghuni Pelatnas yang diproyeksikan untuk SEA Games (SEAG) tahun 2025 tersebut, untuk putra yakni Ahmad Khoirul Baasith dari Jawa Barat, Riau Ega Agatha Salsabila dari Jawa Timur, RM Gusti Fazli Kertinegoro dari Bali dan Alviyanto Bagas Prastyadi dari Jawa Tengah.
Sedangkan untuk pemanah putri di Divisi Recurve tak lain Diananda Chairunissa dari Jawa Timur, Syifa Nur Afifah Kamal dari Jawa Barat, Ayu Mareta Dyasari dari Jawa Timur serta Fathiyya Erista Maharani dari Jawa Tengah.
“Sebenarnya kalau pelatih itu mendampingi atlet dengan sabar saja, mempersiapkan kebutuhan atlet dan utamanya memberikan motivasi dan dukungan besar. Saat atlet dalam kondisi letih dan lelah, pelatih harus tetap menjaga mentalnya agar tidak sampai menurun,” kata Edy Pramono saat dihubungi Rabu (20/11/2024).
Meski demikian lanjut pria yang juga Sekretaris Umum (Sekum) Pengkot Perpani Denpasar itu, semuanya tetap mutlak prestasi atlet kembali pada kualitas teknik dan fisik atletnya sendiri. Hanya jika berbicara pelatih sudah pasti juga akan mengarahkan atlet saat bertanding dalam kondisi, situasi dan cuaca apapun juga.
“Kalau Gusti Fazli Kertinegoro memang pantas lolos menghuni Pelatnas Panahan Indonesia, karena memag dari sisi kualitas teknik dan fisik sudah mumpuni. Pengalaman atau jam terbang serta mental bertanding di even nasional bahkan internasional sudah tidak diragukan lagi. Saya sebagai pelatih yang sering mendampingi Gusti Fazli juga tetap memperhatikan terkait penataan atau pemasangan untuk busur atau anak panahnya selain yang lainnya tadi,” tegas Edy Pramono.
Lantas apakah jika suatu saat nanti dipanggil sebagai pelatih Pelatnas akan siap ?
“Wah kalau itu sepertinya terlalu tinggi. Masih banyak pelatih Pelatnas di PB Perpani yang kualitasnya lebih bagus dari saya. Sementara ini tetap terus saja mendampingi Gusti Fazli latihan sebelum nantinya bergabung dengan Pelatnas Panahan Indonesia,” pungkas Edy Pramono (ari/jon)