BADUNG – Doa Perdamaian telah kembali tergelar di monumen tragedi Bom Bali, Kuta, Sabtu (12/10/2024). Banyak pihak ikut terlibat, mulai dari penyintas dan keluarga korban, hingga wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiarta mengungkapkan, pada tahun ini kegiatan mengusung tema ‘Light Up from Bali to The World’. Tema itu mengandung makna bahwa Bali menjadi titik awal dalam menyebarkan aura kedamaian untuk dunia.
Serangkaian dengan itu, di dalamnya juga dilaksanakan deklarasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), sebagai simbol komitmen menjaga pariwisata dan perdamaian di Bali, dan Badung pada khususnya. “Kami berharap solidaritas ini mampu menjaga kedamaian, dimulai dari Bali untuk dunia,” sebut Rudiarta.
Tahun ini, diakui Rudiarta, adalah kali pertama kegiatan tersebut ditangani langsung oleh Dispar Badung. Meski demikian, koordinasi dipastikan tetap dilakukan dengan pihak-pihak yang berpengalaman, seperti LPM Kuta dan Yayasan Isana Dewata.
Disampaikannya pula, antusiasme wisatawan ikut berpartisipasi dalam Doa Perdamaian, menunjukkan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya milik pemerintah daerah ataupun masyarakat lokal, melainkan juga menjadi bagian dari kegiatan global. Melalui Doa Perdamaian, tragedi seperti Bom Bali diharapkan tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Untuk diketahui, selain doa, acara tersebut juga dihiasi dengan peletakan bunga dan penyalaan lilin. Ada pula pelepasan 22 burung merpati, dengan berbagai pesan ajakan menjaga kedamaian, toleransi, dan persatuan di tengah keberagaman. (adi)