BADUNG – Ribuan masyarakat Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal hadir dalam kampanye Paslon Gubernur dan Wagub Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), serta Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung nomor urut 1, Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata (Suyadinata), Rabu (3/10/2024) malam.
Acara dilaksanakan di kediamanan Calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata yang juga menjadi posko pemenangan Mulia-PAS dan Suyadinata. Kehadiran Calon Gubernur Bali, Made Muliawan Arya disambut antusias masyarakat. Hadir pula Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung, Wayan Disel Astawa, dan sejumlah kader partai pengusung.
Wayan Disel Astawa menyampaikan, pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung harus linier dengan Pemerintah Pusat. Hal tersebut dipandang sebagai hal yang sangat penting, guna mewujudkan keseimbangan pembangunan.
“Untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan Badung dan Bali, kepemimpinan yang linier antara gubernur dan bupati. Kalau ingin mewujudkan itu, pilih Mulia-PAS Gubernur Bali dan Suyadinata Bupati Badung,” ujarnya disambut riuh masyarakat yang hadir.
Dalam kesempatan itu pula, Paslon Suyadinata kembali menyampaikan visi misi mereka. Di antaranya seperti subsidi senilai Rp 1 miliar/banjar adat dan Rp 2 miliar/desa adat. “Nanti program tersebut bisa bapak ibu nikmati mulai dari Parahyangan, Pawongan, dan palemahan. Mulai dari rainan, ngotonan, upakara, upacara, untuk pecalang, pemangku, dan lain sebagainya,” kata Cawabup Badung, Putu Alit Yandinata.
Sedangkan, untuk program pembagian daging babi menyambut Hari Raya Galungan, katanya akan dibuatkan pos anggaran lainnya. “Kalau urusan mepatung, itu tidak bisa dicampur. Ini lain cerita alokasi anggarannya. Nanti bapak ibu per-KK akan bisa menikmati secara faktual apa yang bisa diberikan Suyadinata ketika kita sudah saatnya dilantik. Santunan kematian tetap berjalan, Rp 25 juta,” sambungnya.
Alit Yandinata menegaskan, semua program yang dicanangkan, baik secara regulasi dan sistem keuangan daerah, tentunya sudah dipelajari dengan baik. Karenanya hal itu dirasa tidak perlu dipertanyakan lagi. “Urusan berbagi, kita tetap berbagi ke 6 kabupaten. Tetapi kita utamakan dahulu urusan kepentingan wajib dan kepentingan masyarakat Badung,” tegasnya.
Sementara itu, Cabup Badung, Wayan Suyasa menambahkan, Suyadinata adalah Paslon yang berkoalisi dengan krama Badung. Karenanya, pihaknya dipastikan akan mendahulukan urusan wajib dan kepentingan masyarakat Badung.
“Kita harus bedakan mana kepentingan politik dan mana urusan wajib. Program-program yang ada di OPD juga harus tetap berjalan. Seorang pemimpin harus bisa memberikan gagasan dan ide. Kita harus bisa memberikan edukasi, harapan kita semua masyarakat melek. Dalam konteks kepemimpinan secara linier kita hormati perjuangan Bapak Prabowo-Gibran,” tambahnya.
Di sisi lain, Cagub Made Muliawan Arya mengaku bangga dengan sambutan yang diberikan oleh ratusan masyarakat Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani. Dia memastikan, ketika nanti menjadi pemimpin, tidak akan melakukan hal-hal diluar kepentingan masyarakat. Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa De Gadjah itupun menegaskan bahwa dirinya bukanlah petugas partai ataupun mewakili partai, melainkan mewakili masyarakat Bali.
“Mungkin saya kurang pengalaman, tetapi saya tidak kekurangan pengetahuan. Selama ini saya turun keliling Bali, saya tanyakan permasalahan-permasalahan masyarakat, itu saya rangkum saya jadikan visi misi. Bukan hanya dibuat oleh sekelompok orang. Buat apa proyek-proyek banyak tetapi masih ada masyarakat kelaparan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu pula, De Gadjah meminta agar seluruh masyarakat Abiansemal Dauh Yeh Cani mendukung pasangan Mulia-PAS dan Suyadinata. “Karena De Gadjah tidak bisa membuat Bali baik sendiri, kita hanya bisa bersatu untuk membangun Badung dan Bali lebih Baik,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, Presiden Prabowo akan dilantik tanggal 20 Oktober 2024. Dan setelah itu, Presiden akan melakukan bersih-bersih dari korupsi. “Support Presiden kita, support Suyadinata untuk Badung, karena De Gadjah tidak bisa berjalan sendiri untuk menata Bali lebih baik kedepannya. Saya harap, jika Suyadinata nanti terpilah jadi Bupati dan Wakil Bupati Badung, jangan pernah main proyek atau memotong hibah. Cukup dari gaji saja. Kerja dengan digaji itu wajar. Jadi kedua Paslon ini sudah tanda tangani fakta integritas. Bahwa sepakat tidak akan pernah korupsi,” ungkapnya. (adi)