BANGLI-Dua ekor sapi di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Bangli dicurigai positif terserang Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Berkaitan dengan laporan tersebut, pihak Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli bersama Tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar melakukan uji sampel terhadap sapi milik peternak di Banjar Tabih, Desa Buahan Kecamatan Kintamani Bangli.
Kadis PKP Bangli Alit Parwata saat dikonfirmasi, Minggu (3/7/2022) membenarkan adanya laporan dua ekor sapi yang diduga positif PMK. Yang mana, sapi tersebut milik peternak di Banjar Tabih, Desa Buahan, Kintamani.
“Kita telah turun kemarin bersama tim Bala Besar Veteriner (BB vet) Denpasar untuk mengambil sampel. Sesuai klinis sapi tersebut positif kena PMK, namun demikian kita tetap menunggu hasil lab guna memastikanya,”ujar Alit Parwata.
Kata dia, sesuai hasil pemantauan tim, di kandang tersebut terdapat dua ekor sapi. Dimana, dua ekor sapi dalam kondisi mulut berbusa. Sesuai penuturan pemilik, awalnya hanya seekor yang mengalami sakit yang mirip PMK. Selanjutnya, menulari ternak yang satunya.
“Kita sudah lakukan pengecekan bersama BBVet Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi jumat lalu,”ujarnya.
Disinggung soal asal usul sapi tersebut, kata dia, sapi tersebut dibeli oleh peternak di Pasar Kayuaambua, Susut, Bangli. Saat dibeli, kondisi sapi masih sehat. Namun kapan sapi tersebut terserang virus belum diketahu secara pasti.
“ Dua sapi tersebut telah seterilisasi, untuk perawatan hanya satu peternak yang bisa ke kandang. Ini untuk mencegah meluasnya virus ke ternak lainya di sekitar lokasi,”ujarnya.
Berkaitan ada temuan PMK di Desa Buahan Satgas penanganan PMK bakal dikumpulkan di Kantor BBVet, bersama Sekda Seluruh Bali.
“Kita memiliki pasar hewan yang lebih kecil dari Beringkit namun mobilitas ternaknya hampir sama. Nah, ini termasuk akan dibahas dalam pertemuan Satgas se Bali nanti,”ucapnya.(dus,yan)