DENPASAR – Kendati PON XX/2021 di Papua masih tahun depan namun tim judo PON Bali sudah mulai berhitung matematis untuk kans atau peluang raihan emas di kelas apa saja. Sementara ada 8 kelas yang berpeluang judoka Bali lolos ke final dan membuka kans raihan emas meski tak semuanya bisa direalisasikan dengan kepastian.
Seperti diutarakan Wakil Ketua II Pengprov PJSI Bali Agus Putra Adnyana, 8 kelas tersebut yakni kelas -80 kg melalui Putu Wiramungga Adesta, Kadek Rakyanda Adyatama (-90 kg), Gede Ganding Kalbu Soethama (-100 kg), Gede Agastya Dharma Wardana (+100 kg), Ni Kadek Anny Pandini (-57 kg), Fania Farid (-78 kg), Dewa Ayu Mira Widari (+78kg) dan Gusti Ayu Putu Kakihara (-70 kg). “Secara matematis memang hitungan kami seperti itu namun semuanya
kembali dengan perjuangan di tengah matras nantinya. Bisa jadi hanya sebagian besar dari matematis itu yang terealisasi. Bahkan mereka diantaranya juga sudha menyumbangkan medali emas maupu medali lainnya pada SEA Games Filipina lalu,” kata Agus Putra Adnyana di KONI Bali, Selasa (16/6/2020).
Matematis itulah akhinya membuat pemetaan rival dilakukan di setiap kelas meski tak semuanya. Diakui Agus Putra jika ada beberapa kelas yang sudah jelas siapa rival dekatnya nantinya. Rata-rata disebutkan jika DKI Jakarta, Jawa Barat dan provinsi lainnya menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Bali. “Beberapa rival diantaranya kalau di kelas Any Pandini rivalnya Hanifa Fitria dari DKI Jakarta, di kelas Ganding Kalbu ada Deden dari Jawa Barat atau di kelas Gede Agastya ada Toga dari DI. Yogyakarta termasuk kelas Kadek Rakyanda ada Geremy Pantauw yang merupakan anak dari judoka nasional silam Ferry Pantauw,” tutupnya. (ari)