
KLUNGKUNG – Aksi trek-trekan di kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) persisnya di dekat jembatan merah Klungkung kembali kambuh. Meskipun patroli aparat kepolisian rutin dilakukan, tapi aksi balapan liar itu kerap main kucing-kucingan dengan aparat kepolisian.
Satu orang berstatus pelajar SMP tewas setelah tertabrak, Minggu (2/3/2025) pukul01.00 Wita dini hari.
Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono menyerukan orang tua memiliki peran sangat penting untuk mencegah agar anak-anak mereka tidak terlibat aksi trek-trekan liar. Caranya mengawasi kegiatan anak secara tepat terutama pada malam hari.
Penting untuk membuka dan menjaga komunikasi yang baik dengan anak. Memperhatikan teman dan lingkungan dimana anak sering bergaul dan bermain. Sebab,terkadang anak nekat melakukan tindakan berbahaya karena pengaruh dari teman dekatnya.
“Benar ada yang meninggal satu orang akibat mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan PKB,” tandas AKP Agus Widiono seizin Kapolres Klungkung AKBP Alfons WP Letsoin dikonfirmasi Senin (3/3/2025).
Peristiwa bermula, dari sepeda motor jenis Honda Vario DK 5487 MI yang dikendarai oleh Ngakan Gede Darma Kusuma (18) dengan membonceng I KPW (15) bergerak dari arah timur menuju ke arah barat. Di TKP ditabrak dari belakang oleh sepeda motor yang belum diketahui identitas baik motor maupun pengendaranya.
Tabrakan itu mengakibatkan Ngakan Gede Darma Kusuma asal Dusun Anjingan,Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan maupun yang dibonceng terjatuh dan mengalami luka-luka. Keduanya dilarikan dilarikan ke RSUD Klungkung untuk medapat perawatan.
Setelah sempat menjalani perawatan I KPW kemudian dinyatakan meninggal dunia karena mengalami luka cukup serius. (yan)