BADUNG – Salah satu dari lima hotel pertama di The Nusa Dua kini tengah menjalani renovasi menyeluruh. Hotel tersebut adalah Melia Hotels and Resort yang ditingkatkan menjadi Paradisus by Melia Bali. Sejalan dengan hal tersebut, PT Suryalaya Anindita International (pemilik dan pengelola Melia Bali Hotel) secara resmi memperpanjang kerja sama Land Utilization and Land Development Agreement (LUDA) untuk Lot N1 di kawasan The Nusa Dua dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).
Melalui perpanjangan tersebut, perjanjian yang telah berlangsung sejak 18 April 1983 diperpanjang hingga 17 April 2063. Dengan opsi perpanjangan lebih lanjut selama 20 tahun sampai 17 April 2083, sehingga total masa kerja sama bisa mencapai 100 tahun.
“Kerja sama ini tidak hanya menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi jangka panjang antara ITDC dengan PT Suryalaya Anindita International, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas di kawasan The Nusa Dua,” sebut Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka, belum lama ini.
Kerja sama yang telah terjalin lebih dari empat dekade, ditegaskan dia, bukan sekedar hubungan bisnis. Melainkan juga mencerminkan kepercayaan yang kuat serta komitmen bersama untuk memajukan pariwisata Indonesia.
“Melalui sinergi ini, kami berkomitmen untuk terus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan pariwisata, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” sambungnya.
Terpisah, Presiden Direktur PT Suryalaya Anindita International, Johannes Suriadjaja menuturkan bahwa perpanjangan tersebut dilakukan sebelum masa LUDA berakhir, yakni 17 April 2033. Disampaikannya pula, saat ini pihaknya tengah melakukan renovasi menyeluruh termasuk peningkatan produk dengan mentransformasi Melia Bali Hotel menjadi Paradisus by Melia Bali.
“Kehadiran brand baru ini tidak hanya akan menghadirkan pengalaman menginap premium bagi wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan akomodasi di kawasan The Nusa Dua. Selain itu, transformasi ini sejalan dengan upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan, sehingga mendukung keberlanjutan dan daya saing destinasi pariwisata unggulan ini,” sebutnya. (adi,dha)