DENPASAR – Sepanjang tahun 2024, gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polresta Denpasar mencapai 1.801 kasus, meningkat 66 persen dari tahun 2023, yaitu 1.084 kasus.
Kenaikkan itu dibarengi peningkatan penyelesaian kasus mencapai 82%, dari 568 kasus pada 2023 menjadi 1.038 kasus pada 2024.
Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo menyebut kasus menonjol seperti pencurian dengan pemberatan (curat), curas, curanmor, pembunuhan, dan narkoba mencapai 690 kasus dengan penyelesaian 432 kasus atau 62%.
“Kasus curanmor mendominasi gangguan kamtibmas pada 2024 dari 258 kasus pada 2023 menjadi 324 kasus di tahun 2024. Tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk, termasuk pendatang, di wilayah Denpasar disebut sebagai faktor utama,”ujar Kombes Wisnu Prabowo kepada awak media, Senin (30/12/2024).
Kasus narkoba meningkat 66 kasus atau 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Kapolresta Denpasar mengimbau orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka guna mencegah penyalahgunaan narkoba.
Pengungkapan tindak pidana tidak terlepas dari langkah preventif seperti
Upaya Pencegahan dan Keberhasilan Pengungkapan Kasus*
Polresta Denpasar melaksanakan berbagai langkah preventif, seperti KRYD Tibduktang ; pendataan dan pengawasan penduduk pendatang.
Cooling system dan Jumat Curhat ; imbauan kamtibmas untuk melibatkan masyarakat menjaga keamanan.
Patroli rutin termasuk patroli sinergitas bersama TNI dan patroli Blue Light setiap malam.
Sedangkan kecelakaan lalu lintas tercatat 2.102 kasus didominasi kecelakaan tunggal (1.095 kasus).
“Kami telah mengintensifkan edukasi lalu lintas sejak usia dini melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Denpasar, di samping melakukan berbagai operasi lalu lintas,”tegasnya.
Menghadapi pergantian tahun, Polresta Denpasar menurunkan 895 personel pengamanan, termasuk 628 personel khusus tahun baru dan 267 personel Operasi Lilin.
Pengamanan didukung 718 personel Polda Bali dan 60 personel Kodam IX/Udayana untuk patroli sinergitas dan antisipasi kerusuhan.
Rekayasa lalu lintas di wilayah Kuta dan Kuta Selatan juga telah disiapkan dengan sosialisasi sejak awal melalui media sosial dan videotron.
80 personel lalu lintas dikerahkan di Kuta dan 30 personel di Kuta Selatan, khususnya di kawasan Garuda Wisnu Kencana guna mencegah kemacetan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, serta melaporkan setiap hal yang mencurigakan,”harapnya. (dum)