![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Made-Satria.jpg?fit=465%2C488&ssl=1)
KLUNGKUNG – Bupati Klungkung terpilih Made Satria menyatakan siap bakal merangkul investor dalam rangka investasi baik di wilayah kepulauan (Nusa Penida) maupun Klungkung daratan.
Bahkan kata dia sudah ada satu investor yang siap membangun pelabuhan barang di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Usai pemaparan visi misi pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Klungkung Tahun 2026, Senin (10/2/2025), Made Satria kepada wartawan mengatakan, pihaknya bersama investor dimaksud sudah menyiapkan desain pembangunan pelabuhan barang di Desa Pesinggahan.
Bahkan kata dia, investor tersebut juga siap dengan pengadaan kapal untuk penyeberangan ke Nusa Penida. Kebetulan investor yang dimaksud juga memproduksi kapal sendiri. Begitu ia dilantik sebagai bupati, ia minta agar segera dikaji proyek strategis tersebut. Pasangan bupati-wakil bupati terpilih hasil Pilkada serentak 2024 rencananya akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (20/2) mendatang.
Bagi politisi asal Nusa Penida ini, melibatkan investor atau sektor swasta dalam pembangunan daerah bisa menjadi strategi yang sangat efektif untuk mempercepat kemajuan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Dengan melibatkan sektor swasta, pemerintah bisa memperoleh sumber daya dan teknologi, sedangkan swasta dapat mengakses peluang pasar yang lebih besar dan menjanjikan.
“Semua itu akan kami siapkan. Kedepan kami tidak selalu mengandalkan APBD yang ada, tapi mengandalkan investor yang mau investasi di Klungkung sehingga lompatan program bisa terlaksana,” tandas Satria didampingi wakilnya Tjokorda Gde Surya Putra.
Ia juga menyinggung beberapa program dalam 100 hari menjabat yang menjadi prioritas seperti penanganan sampah. Masalah sampah,ia menargetkan tiga bulan pertama masalah sampah harus sudah tuntas.
Menaikkan nominal pemberian penghargaan pengurusan akte kematian yang dikenal oleh masyarakat Klungkung sebagai santunan kematian, dari Rp1 juta menjadi Rp 2 juta.
Satria menegaskan, program santunan ini harus jalan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selain itu program ini juga berkelindan dengan program penyiapan validasi data. Menurutnya, validasi data sangat penting sebagai salah satu dasar merumuskan kebijakan.
“Jangan sampai orang yang sudah mati masih mendapat surat panggilan memilih,” celetuknya.
Menata taman kota dengan menggandeng pihak swasta melalui dana tanggung jawab sosial pihak swasta. Disinggung soal kebijakan pemerintah melakukan efisiensi anggaran akan berdampak terhadap program dan janji kampanye Satria saat maju sebagai calon bupati ?, ia mengatakan mendukung kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran untuk kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Seperti Instruksi Presiden tersebut diarahkan semua pemkab menekan segala kegiatan yang bersifat seremonial. Akan kami lakukan,seremoni yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat akan kami tekan. Sementara program bersentuhan langsung ke masyarakat tidak boleh hilang sehingga pelayanan bisa efektif dan efisien,” demikian Satria. (yan)