BADUNG- Universitas Udayana dan PT Siam Flotilla melakukan kerjasama dengan menandatangani nota kesepahaman guna mengembangkan teknologi Cegah abrasi. Penandatanganan ini dijadikan upaya untukn pengembangann teknologi ramah lingkungan yang menjadi kunci utama menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, sekaligus dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitarnya.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Rektor Unud Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T.,Ph.D. dan Direktur Utama PT Siam Flotilla Persada Antonius Andy Hartayo, berlangsung di Gedung Rektorat Kampus Unud, Jimbaran, Selasa (4/2/2025).
Nota kesepahaman ini mencakup kerjasama strategis dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang menandai komitmen kedua belah pihak dalam meningkatkan sinergi antara dunia industri dan akademik guna peningkatan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia serta pengembangan akademik, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam bidang konservasi ekosistem pesisir.
Direktur Utama PT Siam Flotilla Persada Antonius Andy Hartayo menerangkan kolaborasi ini mencerminkan semangat kami untuk menghadirkan solusi pengelola pesisir yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berkelanjutan. Flotilla Abrasion Defense System (FADS) adalah sistem yang dirancang untuk melindungi pantai dan wilayah pesisir dari abrasi dengan meniru fungsi ekosistem mangrove alami. Adapun keunggulannya yakni FADS mampu mengurangi dampak gelombang laut dan erosi pada pesisir, mampu menstabilkan garis pantai, dan mendorong akumulasi sedimen di pantai berlumpur.
FADS dibuat dari material yang tidak mencemari lingkungan dan bebas dari limbah B3, sehingga aman bagi ekosistem pesisir. Dengan meningkatkan akumulasi sedimen, teknologi ini mampu mendukung restorasi ekosistem pesisir dan konservasi keanekaragaman hayati. Dan penerapan teknologi ini menjadi bagian dari upaya adaptasi perubahan iklim, menjaga masyarakat pesisir yang rentan, sekaligus melindungi ekosistemnya. Pemasangan alat dilakukan di kawasan Tahura sepanjang sekitar 1000 meter.
“Keunggulan alat kita itu adalah untuk proteksi, perlindungan pantai dari abrasi dan erosi. Alat ini tidak langsung menahan gelombang air laut, tetapi meredamnya. Alat ini memiliki akar-akar untuk mengakumulasi endapan sedimen. Jadi untuk restorasi pantai kedepannya”, kata Andy Hartayo.
Diharapkan, kolaborasi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi pengelolaan kawasan pesisir Bali, sekaligus menjadi model kerjasama berkelanjutan antara sektor akademik dan industri. Selain meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam membangun sinergi jangka panjang untuk menghadapi tantangan lingkungan yang makin kompleks.
Menanggapi kerjasama aplikasi teknologi FADS, Rektor Unud Prof. Dr. Ir I Ketut Sudarsana ST PhD mengatakan sebagai institusi pendidikan, ini merupakan ranah Unud dalam melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pendidikan. Harapannya teknologi ini dapat menanggulangi permasalahan garis pantai. Di Bali dan di Indonesia, perubahan garis pantai telah terjadi akibat adanya abrasi dan sebagainya. Beberapa strategi dan teknik telah sempat diaplikasikan sebelumnya dalam menanggulangi, memperbaiki dan mengamankan garis pantai ini.
Saat ini PT Siam Flotilla Persada memiliki inovasi baru yang akan kita implementasikan. Di dalam kerjasama ini Unud diberikan kesempatan untuk meneliti performa dari FADS. “Kedepannya, barangkali ada hasil-hasil penelitian dan publikasi-publikasi yang bisa kita terbitkan bersama-sama dengan mitra kita, PT Siam Flotilla Persada, untuk perbaikan dan juga kemajuan daripada inovasi-inovasi berikutnya”, terang Prof Sudarsana.
Dijelaskan bahwa didalam penelitian nantinya akan melibatkan mahasiswa-mahasiswa, disamping itu dari hasil penelitian itu akan menambah referensi di dalam proses pembelajaran dan pendidikan. Sehingga materi kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa akan bertambah kaya dan meningkat. (sur)