BULELENG – Pemkab Buleleng melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Buleleng melakukan pemantauan terhadap penjualan ‘Gas Melon’, LPG 3 Kg (bersubsidi).
Hasilnya, selain tidak adanya gejolak, baik berupa anteran masyarakat maupun kelangkaan gas yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu, Disperindagkop-UKM Buleleng juga tidak menemukan adanya penggunaan LPG oleh industri atau tidak tepat sasaran.
“Dari hasil pemantauan yang kita lakukan hari ini, stok Gas Melon atau LPG 3 Kg bersubsudi di Buleleng aman dan distribusi stabil,” tandas Kepala Disperindagkop-UKM Buleleng Dewa Made Sudiartha usai pemantauan disejumlah SPBE, Agen dan Pangkalan Gas di Buleleng, Selasa (4/2/2025).
Sudiartha memaparkan, dari pemantauan yang dilakukan pada 2 SPBE, 16 Agen dan 543 Pangkalan Gas LPG di Kabupaten Buleleng, pendistribusian Gas Melon stabil dan stoknya juga aman.
“Dari hasil pemantauan dibeberapa agen, pangkalan dan pangkalan, stok Gas Melon di Buleleng aman, terdistribusi sesuai dengan regulasi dan tepat sasaran. Tidak ada temuan penggunaan LPG 3 Kg bersubsidi yang tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Selain monitoring, Tim Disperindagkop-UKM Buleleng juga mengimbau seluruh agen dan pangkalan agar dalam pendistribusian LPG bersubsidi senantiasa mengacu pada regulasi yang ada.
“Pendistribusian LPG bersubsidi harus tepat sasaran, dan mengajak para pengecer untuk menjadi sub pangkalan sehingga pendistribusian Gas Melon bisa terkontrol, tertata dengan baik dan tepat sasaran,” pungkasnya. (kar/jon)