MANGUPURA – Tercecernya sebanyak 44 orang tenaga kontrak yang gagal dalam seleksi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I, sangat disayangkan oleh Komisi I DPRD Badung. Sekretaris Komisi I DPRD Badung I Putu Dendy Astra Wijaya mengharapkan kasus serupa tidak terulang pada perekrutan tahap II yang saat ini sedang berproses. Pada tahap II tersedia sebanyak 1.890 formasi.
Badan Kepegawain dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Kabupaten Badung, diminta memberikan pendampingan kepada peserta seleksi agar tidak keliru dalam melaksanakan proses pendaftaran. “Sepengetahuan kami, BKPSDM Badung sebelumnya memang telah memberikan arahan-arahan, akan tetapi kedepannya pendampingan harus diberikan lebih intens. Agar tidak terjadi lagi kesalahan pendaftaran formasi yang dituju,” kata Dendy, Minggu (12/1/2024).
Politisi PDI Perjuangan asal Desa Sangeh ini juga mengingatkan kepada peserta seleksi tahap II agar lebih teliti, khususnya dalam mengisi formasi yang dituju. Kalau memang belum paham agar berkoordinasi ke BKPSDM.
Sebenarnya lanjut Dendy, seluruh pegawai kontrak Badung yang memenuhi syarat dan telah terdata di Badan Kepegawaian Nasional (BKN), sudah disediakan ‘rumah’ atau formasi masing-masing. “Asalkan mengikuti prosedur, memenuhi semua persyaratan administrasi dan mengikuti tes kompetensi pasti lolos,” ujarnya.
Disinggung terkait 44 tenaga kontrak yang tercecer, pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini BKPSDM untuk memperjuangkan kembali ke pusat. “Kita di Komisi I bersama BKPSDM siap memperjuangkan ke pusat, agar mereka bisa masuk dalam formasi pada perekrutan (PPPK) selanjutnya,” imbuhnya.
Menurutnya pengabdian para pegawai kontrak selama ini sangat berperan dalam menjalankan roda pemerintahan. “Pengabdian mereka harus dihargai, jadi kita harus perjuangkan ke pusat,”tegasnya lagi.
Sementara itu data dari BKPSDM Badung, pada perekrutan PPPK total jumlah formasi yang tersedia sebanyak 6.870, terdiri dari tenaga teknis 6.446, tenaga kesehatan 168, guru 256. Pada tahap I lolos sebanyak 4.980, terdiri dari tenaga teknis 4.791, tenaga kesehatan 60, guru 129. Pada tahap II yang prosesnya sedang berlangsung tersedia formasi sebanyak 1.890, meliputi tenaga teknis 1.655, tenaga kesehatan 108 dan guru sebanyak 127 formasi. (lit,dha)