BULELENG – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng jamim produksi cabai lokal mampu tekan laju inflasi. Selain jumlah produksi dari sejumlah kelompok tani maupun perorangan yang mencukupi, dari hasil mitigasi yang dilakukan bersama Perumda Swatantra Buleleng juga sudah dipetakan sentra produksi bahan pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan hingga Bulan Maret 2025 mendatang.
“Dari hasil mitigasi kami bersama Perumda Swatantra di Desa Tambakan, kondisi tanaman cabai rawit seluas 5 hektar sangat berpotensi menekan laju inflasi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat usai mitigasi ke sejumlah sentra produksi bahan pangan pokok di Kabupaten Buleleng, Sabtu (4/1/2024).
Didampingi Dirut Perumda Swatantra Gede Boby Suryanto, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng ini memaparkan meski mencukupi kebutuhan, buah cabai banyak yang mengalami kerusakan (pembusukan) akibat curah hujan yang tinggi di daerah Tambakan Kecamatan Kubutambahan.
“Sebagai langkah antisipasi, kita sedang mengupayakan penyemprotan dengan pestisida berupa fungisida sehingga produksi rata-rata 1,5 kwintal/hari yang saat ini masih dijual ke pengepul, bisa diambil oleh Perumda Swatantra mulai minggu depan untuk suporting ke Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar,” tandasnya.
Pasokan sementara dipenuhi dari Subak Petemon Kajanan seluas 43 hektar, Subak Anyar Petemon 12 hektar, Subak Kalisada 2,5 hekter, Produksi perorangan di Desa Sulanyah 0,25 hektar dan BBU Hortikultura Gerokgak 0,25 hektar dengan produksi rata-rata 22,5 ton/hari. (kar/jon)