BULELENG – Harga sejumlah bahan pokok (bapok) yang merangkak naik disikapi serius Perumda Swantantra dan Perumda Pasar Argha Nayottama (PAN) Buleleng.
Selain melakukan pemantauan dan menjaga stabilitas harga bapok yang berpotensi memicu kenaikan inflasi seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, beras dan minyak goreng, Perumda Swatantra Buleleng juga telah melakukan mitigasi sumber pangan lokal maupun antar daerah.
“Dari hasil pemantauan kita, ada beberapa produk pangan yang mengalami lonjakan, yang pertama adalah cabai rawit, naik hampir 9 % dari harga awal Rp 75 ribu/kg menjadi Rp 85 ribu, yang kedua bawang merah naik kurang lebih 8 % dari harga awal Rp 37 ribu/kg menjadi Rp 40 ribu, kemudian yang terakhir cabai besar naik sekitar 20 % dari harga awal Rp 50 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu,”ungkap Dirut Perumda Swatantra Buleleng Gede Boby Suryanto usai pemantauan harga bapok pada sejumlah pasar di Kabupaten Buleleng, Sabtu (4/1/2024).
Didampingi Bagus Ketut Juliawan selaku Direktur Pengembangan Bisnis, Boby menandaskan kenaikan harga sejumlah bahan pangan pokok yang berpotensi memicu kenaikan inflasi ini dipicu oleh dampak cuaca ekstrim.
“Terutama musim penghujan yang mengakibatkan komoditi bahan pangan seperti cabai rawit, cabai besar dan bawang merah rusak, mengalami pembusukan sehingga tidak bisa dipanen. Tidak hanya produksi pangan lokal, kondisi yang sama juga terjadi pada daerah lain, sehingga mengganggu pasokan bahan pangan pokok ke Buleleng dan lonjakan harga,” terangnya.
Sesuai hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan petunjuk Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadanyana, Perumda Swatantra sebagai bagian dari TPID telah melaksanakan langkah strategis antara melakukan mitigasi sumber produksi pangan lokal bersama Tim Dinas Pertanian (Distan) Buleleng dan menugaskan Direktur Operasional Nyoman Satwika untuk melakukan mitigasi kerjasama Perumda antar daerah.
Ia menambahkan, mitigasi kerjasama antar daerah dilakukan untuk mengkoordinakan stok bahan pangan pokok yang dapat disuplay ke Kabupetan Buleleng.
“Kita juga akan berkoordinasi dengan teman-teman Perumda di Kabupaten Tabanan, Jembrana maupun Bangli, untuk memenuhi pasokan bahan pangan pokok yang dibutuhkan seperti cabai rawit, cabai besar dan bawang merah. Termasuk juga mitigasi ke luar daerah baik di Jawa maupun NTB, sehingga stok pangan di Kabupaten Buleleng dapat segera terpenuhi,” tandasnya.
Terkait stok bahan pangan pokok yang lain, Boby menyatakan stok beras masih cukup hingga Bulan Maret 2025, telur ayam ras serta minyak goreng juga masih cukup dan harganya dipasaran masih stabil.
“Kita berharap, situasi penghujan ini maksimal sampai dengan akhir Januari, sehingga di Februari – Maret sudah stabil, sehingga produksi pangan bisa stabil dan hasil produksinya bisa didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.(kar/jon)