DENPASAR – Dari 9 kabupaten dan Kota di Bali hanya Kabupaten Bangli yang absen untuk berlaga di Porprov Bali 2025 mendatang untuk cabang olahraga (cabor) selam. Hal itu dikarenakan sampai saat ini, Kabupaten Banli saja yang tak memiliki kepengurusan Pengkab POSSI.
Seperti diutarakan Ketua Umum Pengprov POSSI Bali, Bagus Parthawijaya, memanag hanya Bangli nanti yang tak ikut Porprov Bali 2025 cabor selam.
Memang sampai saat ini memang Bangli masih belum ada kepengurusannya. Sedangkan 8 kabupaten/kota di Bali sudah siap berlaga.
Hanya uniknya, meski Bangli tak memiliki Pengkab POSSI, namun saat digelarnya cabor selam di Porsenijar lalu, Bangli mengirimkan atlet selamnya. Ini yang akan menjadi PR bagi POSSI Bali untuk melakukan konsolidasi kepengurusand kabupaten dan kota.
“Berangkat dari semua itu, kami meminta para Pengkab/Pengkot POSSI di 8 daerah itu agar secepatnya menyiapkan para atletnya di nomor-nomor yang dipertandingkan di Porprov Bali 2025 nanti,” pinta Bagus Parthawijaya saat dihubungi, Rabu (25/12/2024).
Meski demikian 8 kabupaten dan kota sudah menyiapkan para atlet terbaiknya. Dan pastinya mereka akan melakukan latihan rutin serta akan meningkatkan kualitas fisik dan Teknik selamnya. Tujuannya agar bisa meraih prestasi terbaik.
“Hanya saja yang perlu kami ingatkan dan kami tegaskan, para Pengkab/Pengkot ada dua hal yang harus benar-benar paham. Pertama yakni soal batas usia atlet yang boleh bertanding, dan kedua yakni nomor yang dipertandingkan nantinya sesuai dengan nomor yang dipertandingkan dan aturan sesuai dengan di PON. Jadi 8 Kabupaten dan Kota harus benar-benar paham dua hal tersebut,” pinta Bagus Parthawijaya.
Diakuinya, cabor selam sekarang ini sudah berkembang pesat di Bali dan sudah memiliki banyak bibit peselam muda belia. Apalagi cabor ini juga mampu merah medali emas pada PON 2024 lalu.
“Karena itulah kami tak bosan-bosannya memperingatkan kabupaten dan kota unuk terus menggali bibit peselam muda. Selam sudah menjadi cabor berprestasi dan mulai menjadi cabor favorit di kalangan muda. Semakin banyak atlet muda bermunculan maka akan lebih bagus dan semakin banyak pilihan atlet untuk dikirim ke even-even nasional maupun internasional ke depannya,” tutup pria yang berprofesi sebagai hakim di pengadilan militer itu. (ari/jon)