GIANYAR – Warga Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, menolak ide pembangunan restoran terapung oleh salah satu investor.
Penolakan tersebut disampaikan warga saat paruman dan juga menggelar aksi di depan Kantor Desa Keramas.
Informasi yang diterima, Senin (23/12/2024), restoran apung rencana dibangun di Pantai Keramas. Saat tahap sosialisasi, wacana itu mendapat penolakan warga.
Warga menilai dampak yang ditimbulkan oleh restoran apung itu akan bisa merubah ombak yang diandalkan sebagai icon utama surfing pantai keramas.
Warga pun sepakat menolak dan juga mempertegas penolakannya dengan menggelar aksi di depan kantor Desa.
Sekedar diketahui, Pantai keramas, Gianyar pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Liga Selancar Dunia, atau World Surf League (WSL) pada Mei 2019 lalu. Hingga kini pun wisatawan kerap berselancar di pantai tersebut.
Perbekel Desa Keramas, Gusti Putu Sarjana, membenarkan adanya penolakan terhadap ide restoran tersebut dari warga keramas. “Ngih wenten penolakan dari warga keramas,” ujarnya singkat.
Ia pun juga membenarkan warga juga sempat menggelar aksi penyampaian aspirasi terkait penolakan tersebut.
“Iya sempat juga menyampaikan penolakan itu,” ungkapnya. Penolakan itu dikatan Sarjana karena dinilai oleh warga pembangunan itu akan merusak ombak pantai,”Ditolak warga karena merusak ombak,” pungkasnya. (jay)