BADUNG – Ketua Umum KONI Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Franki Efendi menilai dan berbicara keras terhadap keinginan Menpora, yang akan mempertandingkan cabang olahraga (cabor) yang dimainkan di Olimpiade, pada PON XXII/2028 di NTB dan NTT. Hal itu terungkap saat rombongan pengurus KONI Badung melakuka kunjungan ke KONI Sidoarjo, baru-baru ini.
“Apa ini gagasan nasionalis atau patriotis ? Membangun olahraga di Indonesia, bukan semata-mata demi kepentingan internasional atau Olimpiade. Tujuan pembinaan olahraga Indonesia adalah membangun fisik dan mental anak-anak muda supaya mereka cinta tanah air, membangun karakter mereka, sehingga tidak sampai dirusak narkoba dan sejenisnya,” kata Franki Efendi seperti yang diceritakan Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana saat dihubungi Kamis (21/11/2024).
Ditambahkan mantan Ketua Umum KONI Bali itu, Franki Efendi juga memaparkan kalau Indonesia hanya mengutamakan mengembangkan olahraga yang hanya dipertandingkan di Olimpiade saja, lalu mau di bawa ke mana atlet-atlet cabor lainya ?
“Bagaimana pun atlet generasi muda yang tekun berolaharaga yang juga ingin mendapat tempat bertanding di even yang lebih tinggi. Kalau dibatasi hanya untuk menuju Olimpiade, banyak atlet cabor akan menjadi korban,” katanya.
Disebutkan Franki seperti diceritakan Nariana, juga minta Menpora lebih banyak belajar mengenai olahraga Indonesia. Tujuan PON, selain mencari menunjukkan prestasi atlet di banyak cabor, juga bertujuan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa lewat olahraga.
Seharusnya system pelaksanaan PON lebih dulu diperbaiki. Jangan ada pelaksanaan yang kurang fair. Siapa yang menjadi tuan rumah selalu dimenangkan masuk 5 atau 7 besar. Begitu tidak menjadi tuan rumah langsung drop menjadi rangking di bawah 10 besar.
“Sebabnya apa, karena di mana tuan rumah PON, di sanalah nomor tidak terukur atau nomor terukur sekalipun, lebih banyak memihak dan memenangkan tuan rumah. Tuan rumah PON seharusnya hanya dibantu membangun venues baru, bukannya memenangkan atlet dengan cara tidak fair. Ini dulu diperbaiki Menpora dan Ketum KONI Pusat. Jangan membatasi nomor cabor yang hanya menuju Olimpiade,” tegas Franki ditirukan Nariana.
“Kita tidak mengurangi prestasi yang perlu ditunjukkan di Olimpiade. Namun kegiatan olahraga dalam negeri, tetap harus membantu cabor apa pun digemari masyarakat, guna diberikan tempat lebih tinggi sehingga atlet dapat menunjukkan prestasinya,” tambah Franki Efendi.
Sebelumnya Ketua Umum KONI Badung Made Nariana juga mengutarakan tidak setuju dengan gagasan Menpora yang juga diamini Ketua Umum KONI Pusat, bahwa PON NTB dan NTT nanti hanya memainkan cabor yang dipertandingkan di Olimpiade.
“Cara itu akan merugikan banyak anak-anak yang main di cabor lain di luar cabor Olimpiade,” tutup Nariana. (ari/jon)