DENPASAR – Buntut kisruh Pengkab TI Badung terkait dengan kepemimpinan, akhirnya KONI Bali akan membantu menyelesaikan dengan memediasi mempertemukan Pengprov TI Bali dengan KONI Badung.
Hal itu agar tidak merugikan atlet dan dojang yang kini menjadi anggota Pengkab TI Badung.
Menurut Ketua Bidang Hukum dan Etika KONI Bali Fedrik Billy SH, demi keberlanjutan organisasi dan latihan atlet-atlet TI Badung, Pengkab TI Badung harus sehat dan dapat bekerja dengan baik. Apalagi KONI Bali akan segera menggelar Porprov Bali 2025 mendatang.
Selama ini Pengkab TI Badung memiliki dua Ketua Pelaksana Tugas (Plt). Satu Plt. ditunjuk Pengprov TI Bali atas dasar di mana Ketua Umum sebelumnya dianggap melanggar AD/ART TI.
Sedangkan Plt lainnya ditunjuk KONI Badung karena anggotanya Pengkab TI Badung dianggap kisruh berdasarkan AD/ART KONI, sehingga tidak mampu melaksanakan roda organisasi. Akibatnya sangat merugikan dojang dan atlet TI itu sendiri.
“Saya akan segera mempertemukan keduabelah pihak, guna membentuk panitia bersama melaksanakan Muskablub TI Badung. Saya berharap tidak salah satu pihak yang merasa kehilangan muka,” kata Fedrik Billy saat dikonfirmasi, Minggu (27/10/2024).
Pimpinan KONI Bali lanjut pria yang berprofesi sebagai advocate itu, berharap kelak akan terpilih Ketua Umum Pengkab yang dapat diterima semua pihak, sehingga TI yang memiliki atlet nasional bahkan internasional, terbina dengan baik ke depan.
Di bagian lain, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana yang diminta komentarnya terkait rencana KONI Bali itu mengutarakan, dirinya sangat senang jika KONI Bali ikut turun menyelesaikan persoalan di Pengkab TI Badung.
Selama ini Nariana melaksanakan tugas berdasarkan ketentuan AD/ART KONI. Ketua Umum Pengkab sebelumnya mendapat mosi tidak percaya dari anggotanya.
Mosi tidak percaya itu sudah diproses, tetapi satu pihak tetap tidak menerima dengan ikhlas, sehingga organisasi tidak jalan.
Pengkab TI Badung sebagai anggota KONI Badung sudah tiga kali mengalami kisruh, karena ada kepentingan-kepentingan pribadi di dalamnya.
“Belum selesai satu kali masa jabatan pengurus yang terpilih secara demokratis sebelumnya, ada saja gangguan yang seharusnya tidak perlu. Ini yang sangat memprihatinkan kami sebagai pembina di KONI Badung,” papar Made Nariana yang juga mantan Ketua Umum KONI Bali itu.
Dirinya sangat berkepentingan Pengkab TI Badung bisa solid, sebab atletnya memiliki prestasi yang sangat dibanggakan, bahkan kini dua atetnya ikut pelatnas di Jakarta.
Berangkat dari semua itu, seharusnya KONI Bali atau Pengprov TI Bali ikut bangga, bukan malah merecoki karena urusan dan persoalan pribadi.
“Kalau KONI Bali turun tangan menyelesaikan, sesuai dengan AD/ART organisasi yang ada, silahkan!. Menurut saya, semua organisasi olahraga di Indonesia harus taat dengan AD/ART KONI,” tutupnya. (ari/jon)