GIANYAR – Dinas Sosial Kabupaten Gianyar berupaya secepatnya bisa mewujudkan rumah singgah bagi gelandangan dan pengemis (gepeng), serta ODGJ (Orang Dengan Gangguan Kejiwaan).
Kepala Dinas Sosial Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan, selama ini proses pembangunan rumah singgah terus tertunda lantaran sejumlah kendala.
“Paling tidak di tahun 2024 ini kami sudah memiliki perencanaan dan direalisasikan fisik di tahun 2025,” kata Gede Putrawan, Senin (7/10/2024).
Ia meyakini tahun 2025 rumah singgah terealisasi karena lokasi dan bangunan sudah ada di Desa Buruan dan perlu renovasi.
Dinas Sosial berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk menghitung RAB renovasi bangunan tersebut. Mereka sudah turun untuk cek lokasi bersama PUPR, dan selanjutnya Dinas Sosial akan melakukan pengecekan setiap item fisik bangunan dan setelahnya dihitung jumlah anggaran.
Nantinya, setelah dilakukan perhitungan RAB akan diajukan lagi ke TAPD apakah agar masuk dalam realitas fisik di tahun 2025.
“Kami kira ini juga mendesak, mengingat setiap bulannya dari Satpol PP dan Dinas Sosial terus menangani warga yang memiliki persoalan sosial. Hanya saja, yang mengalami masalah sosial ini adalah warga yang berasal dari luar kabupaten Gianyar,”tegasnya.
Rumah singgah yang dibangun tidak saja untuk ‘menahan’ para gepeng, rumah singgah juga bisa sebagai tempat transit sementara bagi para ODGJ yang berulah sebelum dibawa ke RS Jiwa.
Dalam rumah singgah, gepeng maupun ODGJ juga bisa diedukasi hingga diberdayakan.
Selain itu, rumah singgah biasanya juga diproyeksikan untuk tempat yang aman bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan. Di tahun 2023, lebih dari 150 gepeng yang diciduk dan puluhan warga yang memiliki masalah sosial. (jay)