Dukungan organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan Rampai Nusantara (RN).
MANGUPURA – Dukungan kepada Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung, Suyadinata (I Wayan Suyasa – I Putu Alit Yandinata) terus mengalir. Kali ini, giliran dari organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan Rampai Nusantara (RN).
Didampingi Ketua IKAPPI Badung, Ketua IKAPPI Provinsi Bali, Sudadi Murtadi mengatakan, DPP, DPW, dan DPD telah memutuskan mendukung Bapaslon Suyadinata. Tentunya untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Badung.
“Alasan kami mendukung adalah, pertama secara history calon ini pernah berkecimpung dalam pasar tradisional, terutama bapak calon wakil bupatinya, yakni I Putu Alit Yandinata,” ungkapnya.
Ada sejumlah masukan yang katanya akan disampaikan kepada Suyadinata. Di antaranya adalah penyelamatan serta pelestarian pasar tradisional di tengah gempuran toko modern berjejaring. “Kami juga berharap secara regulasi bisa dibuatkan di Kabupaten Badung, sehingga pasar tradisional ini tidak semakin tergusur dan nantinya menjadi hilang,” ungkapnya.
Di samping itu, dia juga mengungkapkan bahwa pada saat ini, UMKM di Badung sudah semakin bertumbuh. Dan semuanya, notabene membutuhkan tempat untuk berkembang. “Ke depan UMKM asli Badung bisa dilibatkan pada event-event nasional maupun internasional,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua RN Provinsi Bali, Ketut Astana mengatakan, Suyadinata adalah Bapaslon yang mampu merangkul kaum milenial. “Banyak talenta yang belum tersalurkan dari para generasi muda, jadi kita juga ikut berikan masukan agar program dan visi-misi Paslon Suyadinata bisa juga masuk untuk para milenial kita,” ungkapnya.
Dukungan yang diberikan IKAPPI dan RN, mendapat sambutan positif dari Bakal Calon Wakil Bupati, I Putu Alit Yandinata. Masukan-masukan yang diterima, dipastikan akan disinergikan dengan visi misi Suyadinata.
“Pada intinya, semua asosiasi yang masuk ke kita, ini akan kita berikan ruang dan gerak. Juga persoalan pasar tradisional dan pasar modern berjaringan nantinya akan bersinergi, sehingga selaras berjalan. Dan tidak ada lagi istilah berkompetisi tidak sehat,” sambungnya. (adi)