GIANYAR – Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali menggelar Paruman Agung II di wantilan Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin (5/8/2024).
Dalam acara yang dihadiri Bendesa se Bali itu terpilih kembali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet sebagai Ketua MDA Bali atau Bendesa Agung.
Sidang penetapan Ketua MDA Bali tersebut melalui berberapa proses. Sebelum Ida Sukahet terpilih sebagai Ketua MDA Bali. Terdapat tiga nama lainnya yang mendaftarkan diri dalam pemilihan Ketua MDA Bali. Yakni, Ida Bagus Widnyana yang diusulkan oleh MDA Kabupaten Badung, Anak Alit Agung Asmara diusulkan Kabupaten Gianyar dan Sudiana diusulkan oleh MDA Denpasar.
Namun ketiganya tersisih lantaran tidak memenuhi syarat jumlah dukungan. Dalam hal ini, Ida Sukahet diusulkan oleh enam Majelis Desa Adat Kabupaten, mulai dari MDA Karangasem, MDA Klungkung, MDA Tabanan, MDA Jembrana, MDA Buleleng, dan MDA Bangli.
“Dari 4 calon, sudah mempertemukan para bakal calon kemarin di gedung MDA Bali. Dalam perjalanan, yang lolos sebagai calon. Panitia menetapkan hanya 1 calon yang memenuhi 3 ketentuan. Memenuhi syarat, melengkapi administrasi, dan dicalonkan sekurangnya 3 kabupaten. Karena itu hanya menetapkan 1 calon. Menetapkan Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet. Apabila hanya ada 1 calon tunggal, otomatis ditetapkan sebagai Bendesa terpilih,” demikian dibacakan oleh Ketua Komisi IV MDA Bali, I Made Wena.
Dalam acara tersebut, Ida Sukahet juga mengumumkan tokoh-tokoh Bali yang akan membantunya dalam memajukan desa adat di Bali. Yakni, I Dewa Nyoman Rai Asmara Putra diberikan jabatan sebagai Penyarikan MDA Bali dan I Gusti Putu Anindya Putra selaku Petajuh MDA Bali.
Ida Pengelingsir Putra Sukahat langsung dikukuhkan oleh PJ Gubernur Bali SM Mahendra Jaya. Dalam kesempatan tersbebut PJ Gubernur ditodong terkait perizinan oss yang tidak memberikan ruang pada desa adat yang dinilai akan mengancam keberlangsungan adat Bali. Dimana dalam pembangunan tiba-tiba saja ada hotel yang melebih tinggi pohon kelapa. Namun desa adat tidak bisa melakukan tindakan. “Ini akan kami sampaikan dalam rakor ke pusat, terkadang pusat juga perlu penjelasan,” ujarnya PJ Gubernur.
Usai penetapan, Ida Sukahat mengatakan program kerja kedepan akan medorong desa adat untuk mandiri. Agar desa adat kaut, tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan pemerintah. “Namun bantuan pemerintah itu sangat penting. Meski kita mendorong untuk mandiri kami juga berharap pemerintah untuk tetap membantu desa adat,” ujarnya.
Selain itu juga akan didorong untuk memperkuat LPD, agar sepenuhnya miliki adat. Selama ini bantuan pemerintah yang nilaianya kecil berkisaran 5 juta sampai 10 juta diungkit bahkan dijadikan celah untuk melemahkan LPD. “LPD itu harus kuat, harus sepenuhnya menjadi milik adat,” ujarnya. Kedepan juga akan dibangun institute untuk meningkatkan SDM prejuru adat,”Saat ini SDM kita masih lemah,” ungkapnya.
Sementara terkait Pilkada 2024, Ida Sukahet meminta prejuru adat jangan berpolitik. Biarkan hanya orang-orang politik yang berpolitik praktis. Sementara harus mendukung siapa pun nanti yang terpilih, baik siapa pun Presidennya, Gubernurnya, Bupatinya, sampai Perbekelnya. “Mari dukung mereka karena kita perlu sinergi, karena desa adat adalah bagian dari NKRI,” jelasnya. (jay)