GianyarTerkini

Diego Produksi DMT Dalam Tenda, Pemodal asal Yordania Buron

GIANYAR – Vila Mama Ji House di Jalan Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah terungkap adanya clandestine laboratorium memproduksi narkotika jenis N,N-Dimethyltryptamine (DMT) dilakukan warga Filipina, Diego Alejandro Santos (28).\

BACA JUGA : Peracik DMT di Gianyar Ternyata Ahli Kimia Lulusan Dubai

Pantuan WARTA BALI, vila tersebut cukup jauh dari rumah penduduk dan melewati jalan setapak di tengah area persawahan. Diego Alejandro Santos menyewa tempat itu bersama ibunya berinisial PMS dan adiknya DOS sejak tahun 2023.

Dalam vila terdapat satu bangunan tempat tinggal menghadap ke arah sungai kecil. Diego memproduksi DMT pada sebuah tenda besi beratap dan berdinding terpal yang jaraknya selemparan batu dari bangunan vila. Lokasinya berada di area tegalan dikelilingi pepohonan tinggi.

Di tenda inilah petugas BNN menemukan berbagai jenis bahan kimia termasuk peralatan untuk meracik narkoba DMT, seperti gelas ukur, beaker glass, magnetic stirrer, dan peralatan lainnya.
Selain itu, di dapur vila, petugas menemukan sebuah toples dan sebuah wadah plastik berisi cairan bening yang disimpan di dalam kulkas dan setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratories cairan tersebut diketahui mengandung narkotika jenis DMT.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen I Wayan Sugiri mengatakan, sebelum memproduksi DMT, tersangka yang merupakan lulusan sarjana Teknik Kimia di Dubai kerap bereksperimen mengolah bahan-bahan kimia seperti membuat pemutih baju maupun cairan pembersih lainnya.

“Keahliannya itu mendapat dukungan dari ibunya berinisial PMS sampai dibuatkan tenda beratap terpal difungsikan sebagai laboratorium,”ujar Irjen I Wayan Sugiri.

PMS yang juga memperkenalkan DAS dengan AMl dalam komunitas yoga.

“Mengetahui hobi dan keahlian DAS, AMI mengajaknya bereksperimen membuat DMT dengan memberikan sejumlah uang untuk membeli bahan-bahan kimia serta peralatan laboratorium,”ungkapnya.

Eksperimen dimulai sejak Januari 2024 dan setelah enam bulan berjalan berhasil memproduksi DMT yang kemudian diambil oleh AMI.

“Dalam eksperimennya, DAS mengaku telah mengonsumsi sembilan kali DMT dengan rata-rata pemakaian 0,08 ml dengan cara dilarutkan bersama liquid vape untuk selanjutnya dikonsumsi seperti pemakaian vape pada umumnya,”bebernya.

Dari hasil pengembangan yang dilakukan terhadap kasus clandestine laboratory tersebut, BNN melakukan penggeledahan rumah AMI di kawasan Raya Bunutan, Kedewatan, Ubud, Minggu (21/7/2024) sekitar pukul 16.00 WITA.

“Saat penggerebekan, AMI tidak berada di tempat tinggal yang disewanya sejak 2023. Setelah ditelusuri, AMI berada di luar negeri dan statusnya buron. Kami juga masih mendalami peta jaringannya,”tegasnya.

Di rumah AMI ditemukan barang bukti berupa bahan-bahan kimia dan beberapa alat yang diduga digunakan untuk membuat DMT. Sementara, hasil penelusuran dilakukan Bea Cukai, bahan-bahan yang disita sebagai barang bukti dibeli melalui marketplace.

BACA JUGA:  Dua Bakal Paslon Gubernur- Wakil Gubernur Bali Menjalani Tes Kesehatan

“Bahan-bahan kimia termasuk peralatan seperti gelas ukur ini pembeliannya tidak dilarang. Tetapi, apabila bahan-bahan baku kimia ini diolah bisa menghasilkan narkotika,”ujar Direktur Interdiksi Narkotika Dirjen Bea Cukai R. Syarif Hidayat, menimpali Irjen I Wayan Sugiri.

Sementara itu, perkenalan DAS dengan AMl dilakukan oleh PMS yang lebih dulu mengenalnya dalam komunitas yoga. Mengetahui hobi dan keahlian DAS, AMI kemudian mengajak DAS untuk bereksperimen membuat DMT dengan memberikan sejumlah uang untuk membeli bahan-bahan kimia serta peralatan laboratorium.
Eksperimen yang dimulai sejak Januari 2024 ini kemudian berhasil setelah enam bulan kemudian. DAS kemudian berhasil memproduksi DMT yang kemudian diambil oleh AMI.

Dalam eksperimennya, DAS mengaku telah mengonsumsi DMT sebanyak 9 kali dengan rata-rata pemakaian 0,08 ml dengan cara dilarutkan bersama liquid vape untuk selanjutnya dikonsumsi seperti pemakaian vape pada umumnya. Bagaimana dengan keterlibatan ibu dan adiknya ?

“Selama ini ibu dan adiknya tidak tahu DAS membuat DMT. Mereka hanya tahu DAS bereksperimen dengan bahan-bahan kimia ini. Kami menduga kuat DMT ini belum sampai beredar karena tersangka masih sebatas bereksperimen,”tegas Sugiri. (dum)

Back to top button