GIANYAR – Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-116 tahun 2023 dipusatkan di Banjar Selat, Desa Siangan, Kecamatan/Gianyar. Program tersebut membuka kurang lebih 1.390 meter jalan yang menghubungkan Banjar Selat dan Banjar Roban. Hingga kini realisasi jalan tersebut telah mencapai 68 persen.
Dibukanya jalan tersebut oleh pasukan loreng membuat rumah yang didiami keluarga Ni Made Rumiani (40), tak lagi menjadi terisolir. Mendiami rumah seluas kurang lebih 3,5 are selama ini keluarga susah mobilitas karena tak ada jalan yang memadai untuk menuju rumah tersebut.
“Sudah tiga tahun saya tinggal di sini, bersama suami dan dua orang anak. Sebelum dibuka ini jalan pundukan, yang hanya cukup dilintasi satu sepeda motor,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, belum lama ini.
Bahkan saat hujan tiba, jalan setapak itu tidak bisa dilalui dengan sepeda motor. Keluarga itu pun harus menitip kendaraannya jauh dari rumah. “Sehingga kami harus jalan kaki menuju rumah. Sekitar 100 meter lebih. Juga Tidak ada penerangan. Karena PLN tidak bisa memasang tiang sambungan kabel,” ujarnya.
Rumiani sangat bersyukur dengan dibukanya jalan oleh TNI ini. Ia menjadi tidak kesepian karena akses menjadi sangat mudah. “Sepanjang jalur TMMD ini hanya dihuni keluarga kami. Aktivitas sepi, hanya ada petani. Kondisi tanah juga tanah tegalan. Dumun carik karena kesulitan air jadi tegalanan,” ceritanya.
Rumiani yang tinggal bersama suami dan dua orang anaknya yang sudah dewasa pun tak terlalu berharap banyak apakah jalan ini akan sampai diaspal atau tidak. Menurut suami Rumiani yang bekerja sebagai tukang ojek ini, dibuka jalan ini saja ia sudah senang. “Dengan jalan ini saja saya sudah senang, saya tidak tahu mau ngomong apa lagi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dusun Banjar Selat, I Wayan Sutarya mengatakan, pembukaan jalan oleh TMMD ini dari awal pembukaan sampai saat ini dari warga subak menerima dengan baik. Ia menuturkan, jalan ini sangat dibutuhkan oleh warganya yang 60 persen masih menggantungkan hidup dari pertanian.
“Banyak warga jarak antara rumah dan sawahnya lumayan jauh. Dari membawa pupuk hingga hasil panen petani dan pembagian saluran irigasi, warga harus menempuh 2 sampai 3 kilometer,” terangnya.
Harapannya pembukaan jalan ini bisa berjalan baik dan lancar. Sampai 100 persen bisa dimanfaatkan oleh petani. “60 persen warga kami petani, sisanya pariwisata dan ukiran. Hasil pertanian masih sangat dibutuhkan menunjang kehidupan warga,” harapnya.
Terkait potensi akan sebagian besar akan disasar menjadi kaplingan. Menurut Sutarya kembali ke desa karena di desa telah ada regulasinya. “Kalau pun nanti ada pengembangan dari desa untuk wisata alam, nanti dibicarakan lanjut di desa. Karena ada sistem yang harus kita ikuti,” terangnya.
Kodim 1616 Gianyar, Letkol Inf Eka Wira Darmawan mengatakan, pembukaan dan perabatan jalan usaha tani dengan ukuran Panjang 1.390 meter dan Lebar 3 meter, mencapai hasil 68 persen. Pembuatan galian selokan drainase dengan volume 132 m3, mencapai hasil 42 persen.
Pembuatan gorong-gorong pipa beton tanpa tulangan dengan ukuran masing-masing panjang 24 meter dan diameter 30 centimeter, mencapai hasil 0 persen dan pembuatan gorong-gorong pipa beton tanpa tulangan dengan ukuran masing-masing panjang 6 meter dan diameter 60 centimeter, mencapai hasil 50 persen.
“Sasaran tambahan membuat sarana MCK sebanyak 1 Unit di Banjar Selat Desa Siangan Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar, mencapai hasil 28%, semoga bisa terselesaikan tepat waktu,” tandasnya. (jay,dha)