
GIANYAR – Sejumlah truk sampah yang dihibahkan ke desa oleh Pemkab Gianyar ternyata banyak belum beroperasi maksimal. Bahkan, beberapa di antaranya masih parkir rapi.
Informasi yang dihimpun, belum beroperasinya truk sampah hibah itu terkendala biaya oprasioanal yang cukup tinggi.
“Sebenarnya sedang bingung memikirkan biaya oprasionalnya sehingga sampai saat ini belum beroperasi,” ujar sumber yang keberatan Namanya diwartakan.
Seharusnya, kata sumber, sebelum mengajukan bantuan truk sampah, pihak desa adat harus memastikan dulu biaya oprasional.
“Kalau saat ini tidak beroperasi kan kesannya tidak baik. Kasian barangnya tidak dimanfaatkan,”ucapnya.
Kepala Dinas DLH Kabupaten Gianyar, Ni Made Mirnawati mengaku tidak bisa berkomentar banyak terkait hal itu. Sebab, truk telah dihibahkan ke desa maupun desa adat.
“Ampure, nike kan desa yang mohon, penghibahan truk itu berdasarkan permohonan. Saya rasa sebelum memohonkan desa sudah memikirkan pos anggaran untuk operasionalnya. Pembiayaan semua dari desa. Kalau dari DLH membiaya tidak boleh,” ujarnya.
Ia pun menyarakan agar tidak mangkrak, biaya oprasional bisa dari iuran warga.
Sementara tingginya biaya oprasioanl untuk truk sampah diakui Bupati Gianyar, I Made Mahayastra pada beberapa kesempatan saat menyerahkam hibah truk. Menurutnya banyak yang perlu dipersiapakan, sperti biaya perawatan. Biaya bensin, upah tenaga kerja dan sopir.
Mahayastra secara tegas menyatakan, selama dua tahun tidak digunakan dengan maksimal hanya parkir di garase maka truk ditarik kembali. Sebaliknya, jika penggunaan baik dua tahun kedepan akan diserahkan penuh termasuk BPKB. (jay)