
GIANYAR – Cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana alam di sejumlah titik wilayah Gianyar berdampak kerugian sosial dan ekonomi dengan total kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Data yang dihimpun, Minggu (9/2/2025) terdapat 32 bencana, 27 pohon tumbang dan 5 bangunan falitas umum roboh. Sementara pada 10 Februari terdapat 6 bencana pohon tumbang dan 2 bangunan roboh.
Hingga Selasa (11/2/2025), cuaca ekstrem masih berlangsung dan laporan bencana masih terus diterima BPBD Gianyar.
Terkait bencana alam yang menimpa sejumlah wilayah yang menyebabkan kerugian materil, pemkab Gianyar telah melakukan mitigasi bencana. Saat ini tim Pemkab Gianyar telah turun melakukan pendataan.
“Tim kami sedang turun untuk mendatanya,” ujar Sekretaris Daerah Gianyar, Dewa Alit Mudiarta, Senin (11/2/2025).
Pendataan dilakukan untuk memastikan kondisi, nilai kerugian dan dampak yang ditimbulkan.
Birokrat asal Tegalalang ini menyatakan, pemkab Gianyar telah menganggarkan bantuan untuk keluarga dan fasilitas umum yang terdampak bencana. Hal ini diatur dalam Perbub Nomor 32 Tahun 2024 terkait bantuan sosial bencana/musibah.
Adapun bantuan yang diberikan bila terdapat korban, yakni meninggal dunia sebesar Rp15 juta, cacat fisik Rp10 juta, luka berat Rp5 juta, dan penguatan ekonomi akibat bencana paling banyak Rp25 juta.
Sementara perbaikan sarana prasarana perekonomian, perbaikan atau rehabilitasi rumah, individu baik keluarga atau masyarakat, diberikan untuk perbaikan atau rehabilitasi paling banyak sebesar Rp 25 juta. Untuk fasilitas umum paling banyak Rp 300 juta.
“Ada bantuan untuk masyarakat, sudah diatur dalam pergub. Meski demikian kita harapakan warga tetap waspada cuaca masih berlangsung hingga beberapa hari kedepan,” tandasnya.
Sementara Kalaksa BPBD Gianyar, terkait mekanisme pengajuan bantuan akan dilakukan pendataan verifikasi oleh BPBD Gianyar.
“Sesuai Perbub kita lakukan pendataan dan verifikasi serta kajiannya,” ujarnya. (jay)