Tabanan

Galungan, Permintaan Penjor Turun

TABANAN –   Ketika ekonomi sedang bagus dan perekonomian masyarakat juga bagus, masyarakat terutama di perkotaan lebih memilih membeli penjor langsung jadi saat Hari raya Galungan. Pertimbangnnya lebih praktis  dan tidak harus sibuk  kalau membuat sendiri. Namun  kini animo masyarakat untuk membeli penjor jadi diperkirakan menurun.

Pada Hari Raya Galungan dan Kuningan kali ini, ekonomi masyarakat benar-benar melemah akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Masyarakat berhemat termasuk dalam rangka  pengadaan penjor yang wajib ada saat Galungan dan Kuningan. Kalau sebelumnya mereka membeli penjor jadi, kini nampaknya  lebih memilih  membeli bahan mulai dari  bambu, ambu/ental serta sanggah cucuk serta hiasannya.

Seperti disampaikan salah satu pedagang bambu dan penjor jadi di jalan Kaswari, Banjar Jambe Baleran, Tabanan, I Made Agus Semadi. Ditemui di tengah-tengah  aktivitas mempersiapkan bambu-bambu berjenis Jajang  dan membuat penjor jadi, Rabu, April 2021, nampak sibuk melayani pembeli sekaligus membuat penjor jadi. Namun pembeli diakui sedikit menurun bila dibandingkan Galungan sebelumnya.

BACA JUGA:   Dewan Tabanan Minta Segera Dilakukan Penertiban Duktang

“Ya, bisa dibilang penjualan agak lesu saat ini,” jelasnya.

Dikatakan, permintaan penjor jadi menyambut Hari Raya Galungan sebelumnya mencapai 200 buah. Namun kali ini pesanan yang diterima baru sekitar  150 buah penjor saja. Masyarakat lebih memilih membeli bahan.

“Memang ada penurunan permintaan penjor jadi dan itu sangat terasa dalam  menyambut Galungan di tahun ini. Masyarakat lkebih memilih membeli bahan seperti bambu, ambu/ental dan sanggah cucuk,” ujarnya.

BACA JUGA:   Bakar Genteng, Atap Gerombang Ikut Terbakar

Untuk harga  yang ditawarkan beragam mulai dari penjor jadi maupun  batang bambu penjor saja. Harga satu batang bambu penjor dibanderol mulai dari  Rp 25-35 Ribu. Ambu Rp 50-60 Ribu, dan Sanggah Cucuk Rp 10 ribu per buah.

“Untuk penjor jadi mulai Rp 165 Ribu dengan bahan ambu dan  350 Ribu untuk berbahan ental,” sebutnya.

Dalam menjalankan usaha penjor Semadi mengatakan, dibantu 15 orang tenaga kerja yang sebagian besar masih merupakan keluarga dekatnya.   Dia memperkirakan penjualan akan mulai ramai setelah Kamis (ini).

“Ya, mungkin setelah Sugihan akan mulai ramai membeli bambu maupun penjor jadi ini,”   ucapnya.(jon)

Back to top button