TABANAN – Kasus transmisi lokal di Tabanan semakin mengkhawatirkan. Tenaga medis ataua tenaga Kesehatan kini banyak yang tertular. Seperti seorang tenaga Kesehatan (Perawat) di salah satu Puskesmas di Kediri terkonfirmasi positif . Hal ini diketahui dari hasil tracing yang dilakukan satgas Kesehatan gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tabanan. Karena kejadian tersebut seluruh pegawai di Puskesmas tersebut menjalani swab tes dan layanan Puskesmas terpaksa ditutup sementara beberapa hari.
Ketua Harian GTPP Tabanan, I Gede Susila melalui juru bicaranya I Putu Dian Setiawan mengatakan, dalam menangani klaster Covid-19 di RS Swasta, pihak GTPP telah melakukan uji swab bagi yang kontak erat dengan pasien positif atau pasien yang menjadi sumber penularan. Hasilnya, kasus penularan baru justru tidak terjadi di lingkungan rumah sakit tersebut tetapi terjadi luar rumah sakit. Salah satunya, tenaga kesehatan berinteraksi dengan keluarganya di rumah. Setelah keluarganya diperiksa, ayah dari tenaga kesehatan tersebut diketahui positif.
Satu tenaga kesehatan juga pulang ke rumah dan kontak dengan suaminya yang bekerja di salah satu Puskesmas yang ada di Kediri , Tabanan dan anaknya yang masih Balita yang berumur 18 Bulan. Suami dan anaknya ini kemudian dilakukan swab dan diketahui positif. Adanya penularan di lingkungan keluarga ini meluas hingga ke layanan kesehatan. Dimana, salah satu kasus positif baru ternyata bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu Puskesmas yang ada di Tabanan. “Pasien ini terpapar Covid-19 dari istrinya yang bekerja di rumah sakit swasta klaster Covid-19,” ujar Dian, Kamis (25/6/2020).
Pihak GTPP COVID-19 Tabanan kemudian melakukan tracing kontak dan didapati seluruh petugas di Puskesmas tersebut sudah kontak dengan pasien ini. Sehingga terpaksa layanan di Puskesmas ini ditutup mulai Kamis (25/6) hingga uji swabnya keluar. Adapun total tracing kontak yang menjalani uji swab di Puskesmas ini sebanyak 57 orang.
Dengan kasus positif dari rentetan penularan yang berawal dari klaster RS Swasta di Tabanan ini menurut Dian dapat digambarnya, pentingnya memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang standar sesuai dengan level resiko. Menurutnya, dari hasil uji swab tracing kontak, justru sebagian besar petugas yang bekerja di RS Swasta ini hasilnya negatif. “Mereka negatif karena memakai APD,” ujar Dian.
Satu pasien lagi seorang pensiunan usia 63 tahun yang juga asal kecamatan Kediri. Untuk pasien kedua ini merupakan keluarga dari tenaga kesehatan lainnya yang juga terpapar Covid-19. Kedua pasien kini sudah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan. “Satgas Kesehatan sudah langsung melakukan tracking dan swab tes, alasannya karena sudah cukup lama pasien ini dapat kontak dengan rekan-rekannya, kalau rapid tes dikhawatirkan akan memakan waktu lama dan layanan kesehatan disana terganggu,”terangnya.
Berdasarkan data GTPP COVID-19 Tabanan per Kamis (25/6) ada penambhan dua kasus baru terkonfirmasi positif. Tercatat 28 warga Tabanana terkonfirmasi positif dirawat di berbgai fasilitas Kesehatan dan karantina. Dengan demikian , secara kumulatif di Tabanan terdapat 59 kasus terkonfirmasi dengan 31 kasus sembuh. (jon)