BULELENG – Hampir seluruh aparat sipil negara (ASN) kecuali dari tenaga pendidikan di Kabupaten Buleleng siap melaksanakan Work From Office (WFO). Hanya sekitar 1 persen, ASN yang memilih melaksanakan Work From Home (WFH) dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
“Sesuai hasil pendataan, ada 99 persen aparat sipil negara (ASN) yang melaksanakan Work From Office (WFO), hanya 1 persen yang melaksanakan Work From Home (WFH) karena kondisi dan sebagainya. Diluar data, daftar terkait guru, karena guru ASN tidak masuk tabulasi, masih menunggu kebijakan pusat terkait dibuka tidaknya sekolah,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Kamis (11/6/2020) usai memimpin rapat evaluasi WFO.
Pelaksanaan Work From Office, kata Suyasa, merupakan salah satu upaya merelaksasi kondisi wilayah dan juga kegiatan perekonomian setelah tiga bulan sepi. “Begitu aktifitas aparatur sipil negara dibuka dari pagi sampai sore, tentu akan terjadi relaksasi kegiatan masyarakat, karena ribuan aparatutr sipil negara kembali beraktifitas. Namun bukan berarti, kond Pandemi Covid-19 sudah tidak ada dan Buleleng sudah membuka New Normal,” tukasnya.
Melalui WFO, ASN dan warga masyarakat justru dilatih beraktifitas dan produktif namun tetap waspada terhadap Pandemi Covid-19. “Buleleng saat ini belum buka New Normal, masih menunggu keputuan Pemprov Bali, karena sesuai keputusan rapat New Normal Bali harus dilakukan serempak,” tegasnya.
Sesuai hasil rapat kordinasi Gubernur dengan Bupati/Walikota se-Bali terkait rencana pembukaan New Normal Bali, disepakati akan dilakukan secara bertahap dan bersama-sama. “Dari analisa rakor kemarin, disepakati bahwa jika membuka New Normal Bali, itu disepakati bersama, tidak ada perkecualian. Artinya, seluruh Bali dibuka bersama, namun tahapannya adalah tahapan Lokal Bali,” jelasnya.
Sehingga, interaksi antar kabupaten/kota di Bali bisa dibuka lebih bebas. Nanti akan dievaluasi kembali, setelah perkembangannya membaik, akan dibuka lebih luas dengan daerah lain. “Hal ini akan diputuskan oleh pak Gubernur, melihat perkembangan lebih lanjut,” tandas Suyasa seraya menegaskan Buleleng belum membuka New Normal.(kar)